Infeksi Klamidia Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Infeksi klamidia merupakan penyakit yang sering jutaan orang alami. Penyakit ini sering menularkan lewat satu orang ke orang lain lewat hubungan intim yang tidak menggunakan pengaman.
Baca Juga : Apa Itu Klamidia? Berikut Penjelasan Infeksi Menular Seksual Ini
Sering sekali ditemukan pada pria atau wanita yang usianya 30 tahun kebawah terutama yang senang berganti pasangan.
Karena infeksi ini merespon baik terhadap antibiotik bila terdeteksi sejak awal. Namun, sangat sulit untuk mendiagnosis tahap awal karena dari banyaknya pasien tidak menimbulkan gejala.
Hal tersebut sangat mengkhawatirkan banyak orang karena infeksi tersebut bisa mengakibatkan komplikasi yang sangat serius.
Pada kasus yang lebih parah, penyakit ini bisa membahayakan kemampuan wanita untuk hamil. Selain itu, seorang ibu hamil bisa menularkan penyakit ini pada bayinya saat melahirkan.
Karena klamidia susah terdiagnosis di tahap awal, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan setiap satu tahun sekali.
Penyebab Akibat Infeksi Klamidia
Klamidia merupakan penyakit yang paling banyak orang terkena. Bahkan lebih dari 50 kali lebih banyak dari pada sifilis dan tiga kali lebih banyak dari penyakit gonore.
Ada dua cara penularan pada infeksi klamidia. Pertama melakukan aktivitas seksual tanpa menggunakan pengaman baik secara oral, vaginal, ataupun lewat dubur.
Yang kedua adalah ibu hamil yang menderita penyakit ini dan menularkan ke anaknya saat proses melahirkan.
Individu yang berisiko tinggi untuk terinfeksi terkena klamidia adalah mereka yang aktif secara seksual, punya lebih dari satu pasangan, tidak menggunakan pengaman, dan berhubungan seksual sesama jenis.
Gejala yang timbul
Sekian banyaknya orang tidak mengalami gejalanya, namun bukan berarti penyakit ini tidak menimbulkan gejala.
Hal inilah yang menjadi alasan kenapa penyakit ini termasuk dalam kategori infeksi menular seksual secara diam. Namun, gejalanya akan muncul seperti:
- Mengalami pendarahan tidak normal
- Keluar cairan aneh pada penis atau vagina
- Demam
- Mual
- Perut bagian bawah terasa nyeri
- Saat berkemih atau berhubungan seksual terasa sakit
- Nyeri bagian rektrum
- Terjadi pembengkakakn pada serviks
Komplikasi

Sebagaian besar penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang terlihat. Tetapi, klamidia yang tidak mendapatkan pengobatan akan berisiko terjadinya komplikasi.
Berikut adalah komplikasi yang timbul pada pria dan wanita berbeda, antara lain adalah:
1. Pria
- Epididimitis
- Reactive arthritis
- Uretritis
2. Wanita
- Servitis
- Penyakit radang panggul
- Bartholinitis
- Salpingitis
Konsultasi Gratis secara Online 24 Jam
Alami penyakit klamidia? Ketahui yuk berbagai macam penyebab, gejala, dan komplikasinya.
Carilah referensi klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual dengan biaya terjangkau serta gratis layanan konsultasi secara online melalui Live Chat WA.
Klinik Spesialis Penyakit Kelamin ini memiliki dokter spesialis kulit kelamin serta staf medis yang berstandar internasional.
Baca Juga : Pencegahan Klamidia dan Pengobatan Pada Klamidia
Pelayanan yang Kami berikan ramah dan memuaskan, sehingga pasien yang menjalani pengobatan pada klinik kami, serta alat medis yang canggih dan modern.
Bila memiliki penyakit menular seksual atau penyakit kelamin yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Utama Sentosa pada nomor yang tertera diatas.

Author: Meuthia Lathifa
Artikel Terbaru
- Ahli Medis Andrologi Memiliki Perbedaan dengan Ahli Urologi? Mei 24, 2023
- Mengenal Lebih Dalam dengan Dokter Spesialis Ginekologi Mei 24, 2023
- Mengetahui Berbagai Cara Penularan Herpes Mei 23, 2023
- Deretan Pengobatan Penyakit Herpes Mei 23, 2023
- Ruam di Kaki, Bisa Saja Kamu Mengalami Herpes Zoster Mei 23, 2023
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB