Gejala dan Penyebab Penyakit Radang Panggul Pada Wanita

Penyakit Radang Panggul Pada Wanita

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Penularan penyakit radang panggul (PID) biasanya berlangsung selama hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi dan harus adanya konsultasi secara terbuka dengan dokter spesialis kelamin untuk mengetahui detail dari gejala yang timbul.

Wanita yang mengalami nyeri di perut bagian bawah, keputihan, dan pendarahan pagina vagina yang tidak teratur perlu melakukan diagnosis dengan ultrasonografi karena adanya gejala, analisis sekresi dari serviks, dan dari vagina.

Penyakit Radang Panggul

Melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan seksual serta menggunakan kondom dapat mengurangi resiko infeksi. Salah satu pengobatan antibiotik pun dapat menghilangkan infeksi dari gejala penyakit ini.

Jenis penyakit merupakan infeksi serviks yang merupakan bagian rahim, lebih rendah dan sempit yang membuka ke dalam vagina (servisitis), lapisan rahim (endometritis), dan tuba fallopi (salpingitis).

Hal yang perlu jadi perhatian adalah jika infeksinya parah maka bisa menyebar ke ovarium (ooforitis) dan menghasilkan kumpulan nanah di saluran tuba (abses tubo ovarium).

Penyakit radang panggul adalah penyebab infertilitas atau kemandulan yang paling umum namun dapat di lakukan pencegahan secara dini.

Sebagian wanita yang memiliki gejala tersebut mengalami kesulitan saat hamil dan akan mengalami infeksi kembali jika pola hidup serta makanan tidak terjaga.

Penyebab PID

Penyebab penyakit radang panggul adalah bakteri yang menular selama berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit menular seksual (PMS).

Bakteri menular seksual yang paling umum adalah Neisseria gonorrhoeae yang menyebabkan gonore (kencing nanah), Chlamydia trachomatis yang menyebabkan infeksi klamidia.

Sementara untuk bakteri mycoplasma genitalium biasanya menyebar dari vagina ke leher rahim (bagian bawah rahim yang membuka ke dalam vagina) di mana bakteri ini dapat menyebabkan infeksi (servisitis). Infeksi ini akan tetap berada di leher rahim atau dapat menyebar ke atas.

Penyakit radang panggul juga sering terjadi pada wanita yang memiliki bakterial vaginosis yang berada di vagina. Bakteri ini dapat menyebabkan gejala dan menyebar ke organ lain jika jumlahnya meningkat (overgrow).

Misalnya dapat terinfeksi selama persalinan pervaginam, aborsi atau prosedur medis, seperti pelebaran dan kuretase atau operasi ginekologi yaitu ketika bakteri di masukkan ke dalam vagina atau ketika bakteri yang biasanya berada di vagina di pindahkan ke dalam rahim.

Gejala Penyakit Radang Panggul

Gejala umumnya terjadi menjelang akhir periode menstruasi atau selama beberapa hari setelahnya. Pada kebanyakan wanita, gejala pertama adalah nyeri ringan hingga sedang di perut bagian bawah.

Gejala lain termasuk pendarahan vagina yang tidak teratur dan keputihan, terkadang dengan bau yang tidak sedap. Saat infeksi menyebar, nyeri di perut bagian bawah menjadi semakin parah dan dapat di sertai dengan demam ringan dan mual atau muntah.

Kemudian, demam bisa menjadi lebih tinggi dan cairannya sering menjadi seperti nanah dan berwarna kuning kehijauan.

Pada wanita kemungkinan mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual atau saat kencing. Infeksi kemungkinan bisa menjadi parah tetapi gejala yang timbul agak ringan atau tanpa gejala.

Gejala akibat gonore (kencing nanah) cenderung lebih parah daripada infeksi klamidia atau infeksi karena mycoplasma genitalium kemungkinan tidak menyebabkan keluarnya cairan atau gejala lain yang terlihat.

Ilustrasi Pasien Penyakit Radang Panggul dengan Dokter Spesialis – Credit Image: sentosaklinik.com

Komplikasi PID

Penyakit radang panggul dapat menyebabkan masalah lain, termasuk yang berikut:

  • Tuba fallopi yang tersumbat.
  • Peritonitis (infeksi perut yang serius).
  • Sindrom Fitz Hugh Curtis (infeksi serius pada jaringan di sekitar hati).
  • Abses (kumpulan nanah).
  • Adhesi (pita jaringan parut).
  • Kehamilan di tuba fallopi (kehamilan tuba).

Terkadang saluran tuba yang terinfeksi akan tersumbat sehingga dapat membengkak karena cairan terperangkap. Pada wanita kemungkinan merasakan tekanan atau sakit kronis di perut bagian bawah.

Cara Mendiagnosis PID

Untuk mendiagnosis penyakit radang panggul adalah dengan melakukan tes pada sampel yang di ambil dari serviks, tes kehamilan, dan terkadang ultrasonografi atau laparoskopi.

Dokter spesialis akan melakukan tes penyakit radang panggul jika seorang wanita mengalami nyeri di perut bagian bawah atau jika memiliki cairan keluar dari vagina, terutama jika dalam usia subur atau jika cairan tersebut mengandung nanah.

Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul pun harus ada tindakan. Jika merasa nyeri pada bagian panggul maka akan lebih memudahkan diagnosa dari seorang dokter.

Awal pengambilan sample adalah dari serviks dengan swab dan perlu pengujian untuk menentukan seseorang menderita gonore (kencing nanah) atau infeksi klamidia.

Bahkan jika tes ini tidak mendeteksi gonore (kencing nanah) atau infeksi klamidia maka bisa di buat kesimpulan jika wanita tersebut pun terkena gejala penyakit radang panggul.

Selain itu, tes kehamilan juga perlu di lakukan untuk mengetahui seseorang mengalamai gejala dengan bantuan hasil tes dari laboratorium agar hasil lebih terjamin.

Ultrasonografi panggul di lakukan jika nyeri menghalangi pemeriksaan fisik yang memadai atau jika di perlukan untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Dengan tujuan dapat mendeteksi abses di saluran tuba atau ovarium dan kehamilan tuba. Jika diagnosis masih belum pasti atau jika wanita tersebut tidak melakukan pengobatan, dokter dapat memasukkan tabung (laparoskop) melalui sayatan kecil di dekat pusar untuk melihat bagian dalam perut dan untuk mendapatkan sampel cairan untuk pengujian.

Untuk prosedur yang telah di sebutkan di atas biasanya dapat terlebih dahulu melakukan konfirmasi atau mengesampingkan penyakit radang panggul.

Pengobatan Penyakit Radang Panggul

Pengobatan awal untuk penyakit radang panggul ini adalah antibiotik dan drainase abses dan segera adanya tindakan dari dokter spesialis kelamin.

Untuk gonore (kencing nanah) dan infeksi klamidia biasanya di berikan melalui oral atau dengan intravena ke otot.

Untuk pengobatan antibiotik pada wanita harus di konsumsi secara rutin, namun pengobatan tambahan yang lain kemungkinan juga harus di lakukan jika terjadi:

  • Infeksi tidak berkurang dalam 72 jam.
  • Wanita tersebut mengalami gejala yang parah atau mengalami demam tinggi.
  • Wanita itu kemungkinan sedang hamil.
  • Adanya abses.
  • Jika muntah dan tidak dapat mengkonsumsi pengobatan antibiotik oral.

Dokter tidak dapat memastikan diagnosis penyakit radang panggul dan tidak dapat mengesampingkan kelainan yang memerlukan pembedahan (seperti radang usus buntu) sebagai kemungkinan penyebabnya.

Pengobatan antibiotik diberikan secara intravena. Abses yang bertahan meskipun pengobatan antibiotik dapat dikeringkan. Seringkali, pengobatan intravena dapat digunakan.

Pengobatan yang dimasukkan melalui sayatan kecil di kulit dan tes seperti ultrasonografi atau computed tomography (CT) yang di gunakan untuk memandu pengobatan intravena ke dalam abses. Abses yang pecah memerlukan pembedahan darurat.

Setiap wanita harus menahan diri dari hubungan seksual hingga terapi pengobatan antibiotik selesai dan dokter memastikan bahwa infeksi benar-benar hilang, bahkan jika gejalanya hilang.

Semua pasangan seksual baru-baru ini harus di uji untuk infeksi gonore (kencing nanah) dan klamidia jika perlu di obati. Jika penyakit radang panggul di diagnosis dan di obati sesegera mungkin, pemulihan penuh lebih kemungkinan terjadi.

Konsultasi di Klinik Utama Sentosa

Klinik Utama Sentosa adalah klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual yang berada di Jakarta. Terdapat beragam pilihan metode pengobatan yang tersedia untuk mengatasi berbagai masalah kelamin dan penyakit menular seksual dengan efektif. Sebagai klinik spesialis kelamin dan pusat medis terkemuka, Klinik Utama Sentosa menawarkan pengobatan dan perawatan yang komprehensif guna mengatasi kondisi Anda. ⇒ [Live Chat WhatsApp]

Dokter ahli serta tim medis yang terampil dan berpengalaman akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi Anda dan merencanakan penanganan yang sesuai, mereka dapat memberikan pengobatan berdasarkan penyebab spesifik penyakit Anda. Selain itu, mereka juga akan memberikan saran dan petunjuk tentang perawatan mandiri yang tepat untuk mencegah kambuhnya penyakit di masa depan. ⇒ [Tanya Dokter Kelamin]

Pengobatan di Klinik Utama Sentosa juga dilengkapi dengan fasilitas yang modern dengan teknologi medis terkini untuk memastikan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat. Klinik Utama Sentosa sebagai klinik spesialis kelamin, sangat mengutamakan privasi dan kenyamanan pasien serta mengedepankan etika profesional dalam setiap aspek perawatan yang diberikan.

| |

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Reservasi Online

Anda dapat melakukan Reservasi secara online, tim Klinik Sentosa akan menghubungi Anda dalam waktu maks 1x24 jam ke depan.
Chat Dokter
Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta