Sistitis interstisial atau cystitis adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan, nyeri dan tekanan pada kandung dan lebih sering terjadi pada wanita. Untuk pengobatan terdapat berbagai macam obat untuk penyakit cystitis kronis.
Hal ini terjadi karena uretra wanita lebih pendek dan lebih dekat dengan anus sehingga mudah terkontaminasi bakteri dari anus. Risikonya akan lebih tinggi jika Anda terbiasa membersihkan area genital atau membasuh dari belakang ke depan.
Baca Juga : Gejala Yang Di Dapat Pada Penyakit Cystitis
Apa itu cystitis kronis
Sistitis interstisial atau sistitis merupakan penyakit kronis yang menyebabkan peradangan, nyeri dan tekanan pada kandung kemih. Parah ahli mengatakan sebagai sindrom kandung kemih yang menyakitkan, rasa sakitnya bisa menjalar ke panggul, ginjal, dan area sekitarnya.
Sistitis adalah penyakit kandung kemih yang dapat mengganggu fungsi organ ini dalam menyimpan dan mengeluarkan air seni (urine). Anda akan merasa ingin buang air kecil lebih sering, tetapi hanya sedikit urine yang keluar.
Gejala
Gejala umum sistitis kronis meliputi:
- Tekanan dan rasa sakit di kandung kemih yang semakin parah saat Anda ingin buang air kecil.
- Nyeri di perut bagian bawah, punggung bagian bawah, panggul, atau uretra (tabung tempat urine keluar dari tubuh).
- Sering merasa ingin buang air kecil (lebih dari 8 kali sehari).
- Tiba-tiba ingin buang air kecil (overactive bladder), padahal baru saja buang air kecil.
- Wanita biasanya merasakan nyeri pada bagian vagina, bibir vagina, dan area belakang vagina. Keluhan nyeri juga kerap muncul saat berhubungan seks.
Sementara itu, pria biasanya mengalami nyeri pada buah zakar, testis, penis, atau area di belakang buah zakar. Rasa sakit juga muncul saat orgasme atau setelah berhubungan seks.
Baca Juga : Gejala Apa Yang Di Timbulkan Dari Penyakit Sistitis
Penyebab
Sistitis interstisial adalah penyakit yang terjadi karena dua faktor, yaitu:
1. Infeksi bakteri
Penyebab kebanyakan sistitis karena infeksi bakteri. Infeksi di mulai ketika bakteri E. coli dari tinja masuk ke uretra. Bakteri E.coli sebenarnya berguna untuk pencernaan, namun di saluran kencing, bakteri ini akan berkembang biak dan menyebabkan peradangan.
Sistitis lebih banyak terjadi pada wanita. Ini mungkin karena fakta bahwa vagina terletak lebih dekat ke anus dan uretra wanita lebih pendek. Bakteri juga bisa masuk saat berhubungan seks atau jika Anda salah membersihkan vagina.
2. Faktor lainnya
Selain infeksi kandung kemih, peradangan juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
# Konsumsi obat
Berbagai macam obat untuk penyakit cystitis kronis, terutama obat kemoterapi, dapat memicu peradangan kandung kemih setelah rusak.
# Radiasi
Pengobatan radiasi ke daerah panggul dapat menyebabkan peradangan di daerah kandung kemih.
# Bahan kimia
Bahan kimia dari produk pembersih vagina, sabun, dan pembunuh sperma dapat memicu reaksi alergi pada kandung kemih yang mirip dengan peradangan.
# Alat medis
Penggunaan kateter urin dan alat kontrasepsi dapat memicu pertumbuhan bakteri dan iritasi pada kandung kemih.
# Penyakit tertentu
Diabetes, batu ginjal, penyakit BPH (pembesaran kelenjar prostat), dan cedera tulang belakang dapat mengganggu fungsi kandung kemih.
Pengobatan Uretritis
Apa pengobatan yang tepat untuk penyakit cystitis kronis?
Metode berikut ini biasanya digunakan untuk mengobati sistitis.
- Minum obat-obatan yang di anjurkan dokter ahli kulit kelamin
- Stimulasi saraf listrik transkutan (TENS)
- Stimulasi saraf sakral
- Distensi kandung kemih
- Operasi
Konsultasikan di Klinik Kulit Kelamin
Itulah beberapa fakta yang mengenai Berbagai Macam Obat Untuk Penyakit Cystitis Kronis yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahanya penyakit menular seksual ini.
Di Klinik Sentosa merupakan klinik kelamin yang memiliki Dokter Spesialis Kulit Kelamin serta Staff Medis yang berstandar internasional. Dan Klinik Sentosa sangat mengutamakan pelayanan yang ramah dan baik terhadap pasien.
Jika kamu memiliki penyakit menular seksual yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Sentosa dan ikuti sosial media kami :
Instagram : @kliniksentosajakarta
Twitter : @klinik_sentosa
Tiktok : @klinik_sentosa
