Cara Tepat Mencegah Impotensi Pada Pria

Cara Mencegah Impotensi Pada Pria

Permasalahan penyakit kelamin yang sering sekali terjadi bagi seorang pria salah satunya adalah impotensi dan cara mencegah dari penyakit ini bisa kita ketahui bersama.

Hal yang cukup mendasar adalah adanya kurang pede saat melakukan hubungan karena penyakit ini dan ada baiknya jika segera mencegah dengan beberapa cara yang akan admin ulas.

Impotensi Pada Pria

Impotensi adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan ereksi dan mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk berhubungan seksual.

Namun jika permasalahan tersebut berkelanjutan maka akan menyebabkan stress, mempengaruhi kepercayaan diri saat berhubungan seksual dengan lawan jenis.

Di sisi lain, saat mendapatkan ereksi maupun mempertahankannya bisa menjadi pendorong faktor resiko penyakit jantung.

Oleh sebab itu, bagi si penderita yang mengalami impotensi sebaiknya konsultasikan secara langsung dengan dokter spesialis kelamin agar dapat di tangani dengan baik.

Penyebab Impotensi Secara Umum

Penyakit kelamin yang satu ini memang sangat mudah menyerang seorang pria jika sudah mengalami stress dan masalah kesehatan mental. Bahkan bisa lebih buruk jika masalah fisik dan psikologis berbarengan dalam waktu yang bersamaan.

Hampir kasus impotensi di alami karena adanya kecemasan serta respon fisik yang lambat saat berhubungan.

Penyebab fisik impotensi

Penyebab paling umum bagi masalah fisik saat impotensi terjadi adalah penyakit jantung, pembuluh darah tersumbat (ateroklerosis), kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes (kencing manis), kegemukan (obesitas), sindrom metabolik (suatu kondisi di mana tekanan darah sangat rendah atau tinggi).

Selain itu, pengaruh penyakit lainnya juga dapat terjadi karena adanya impotensi ini, di antaranya sebagai berikut:

  • Lemak tubuh di sekitar pinggang
  • Parkinson
  • Sklerosis ganda
  • Kecanduan obat resep tertentu maupun tembakau
  • Pyronie (perkembangan jaringan parut dalam penis)

Baca Juga: Kondiloma Akuminata : Penyakit Kutil Kelamin dari Virus HPV

Penyebab psikologis disfungsi ereksi

Seperti penjelasan sebelumnya, hal-hal yang dapat memperburuk impotensi seorang pria di antaranya depresi, kecemasan atau kondisi kesehatan mental lainnya, tertekan, dan stress sehingga membuat buruk komunikasi atau kelancaran saat berhubungan seksual.

Seiring bertambahnya usia, ereksi kemungkinan membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang dan kemungkinan tidak sekuat sebelumnya.

Kemungkinan juga membutuhkan lebih banyak sentuhan secara langsung ke penis untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Berikut ini adalah faktor resiko impotensi karena disfungsi ereksi, meliputi:

  • Kondisi medis terutama diabetes (kencing manis) atau kondisi jantung.
  • Penggunaan tembakau yang membatasi aliran darah ke pembuluh darah dan arteri dan seiring waktu dapat menyebabkan kondisi kesehatan kronis yang menyebabkan impotensi.
  • Kelebihan berat badan terutama jika mengalami obesitas (kegemukan).
  • Cedera terutama jika merusak saraf atau jika merusak arteri yang mengontrol ereksi.
  • Obat-obatan termasuk pengobatan antidepresan dan obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi, nyeri atau kondisi prostat.
  • Penggunaan narkoba dan alkohol, terutama jika pengguna narkoba jangka panjang atau peminum berat.

Komplikasi akibat impotensi dapat meliputi kehidupan seksual yang tidak memuaskan, stress atau kecemasan, rasa malu atau rendah diri, masalah hubungan, dan ketidakmampuan untuk membuat pasangannya hamil.

Ilustrasi gejala impotensi yang sering dialami seorang pria saat berhubungan intim, berikut penjelasannya di artikel kesehatan klinik kulit dan kelamin Jakarta.
Ilustrasi Gejala Impotensi pada Pria – Credit Image: sentosaklinik.com

Gejala Impotensi Pada Pria

Gejala impotensi bisa sangat sulit untuk dikenali meski ada beberapa yang mudah untuk pendeteksiannya, seperti:

  • Kesulitan mendapatkan ereksi.
  • Kesulitan mempertahankan ereksi.
  • Berkurangnya hasrat seksual.

Oleh sebab itu, selalu konsultasikan dengan dokter spesialis kelamin jika memiliki kekhawatiran mengenai ereksi atau masalah seksual lainnya seperti ejakulasi dini atau ejakulasi tertunda, menderita kencing manis, penyakit jantung atau kondisi kesehatan lainnya.

Bagaimana Mendiagnosis Impotensi ?

Bagi kebanyakan orang, pemeriksaan fisik dan riwayat medis adalah semua yang di perlukan dokter untuk mendiagnosis impotensi dan merekomendasikan pengobatan.

Jika memiliki kondisi kesehatan kronis atau dokter menduga bahwa kondisi yang mendasarinya kemungkinan terlibat, maka memerlukan tes lebih lanjut.

Tes dari seorang dokter spesialis untuk kondisi yang paling mendasar termasuk:

  • Pemeriksaan fisik, ini kemungkinan termasuk pemeriksaan yang cermat terhadap penis dan testis dan memeriksa saraf untuk sensasi.
  • Tes darah, sampel darah kemungkinan dianalisis di laboratorium untuk memeriksa tanda-tanda penyakit jantung, diabetes (kencing manis), kadar testosteron rendah dan kondisi kesehatan lainnya.
  • Tes urine (urinalisa), seperti tes darah, tes urine yang digunakan untuk mencari tanda-tanda diabetes (kencing manis) dan kondisi kesehatan lain yang mendasarinya.
  • USG, tes ini biasanya di lakukan oleh dokter. Ini melibatkan penggunaan alat seperti transduser yang di tempatkan di atas pembuluh darah yang memasok penis. Ini menciptakan gambar video untuk membiarkan dokter melihat adanya masalah aliran darah.
  • Tes ini terkadang di lakukan dalam kombinasi dengan pengobatan intravena ke dalam penis untuk merangsang aliran darah dan menghasilkan ereksi.
  • Tes psikologi, dokter kemungkinan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui depresi dan kemungkinan penyebab psikologis lain dari impotensi.

Cara Mencegah Impotensi

Hal pertama yang akan di lakukan dokter adalah memastikan mendapatkan pengobatan yang tepat untuk setiap kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan impotensi atau memperburuk impotensi.

Tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan impotensi dan kondisi kesehatan yang mendasarinya, kemungkinan memiliki berbagai pilihan cara mencegah impotensi.

Dokter dapat menjelaskan mengenai risiko dan manfaat dari setiap cara pencegahan impotensi dan akan mempertimbangkan preferensi. Preferensi pasangan juga kemungkinan berperan dalam pilihan cara mencegah impotensi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Penyakit Herpes

Cara mencegah impotensi adalah dengan membuat pilihan gaya hidup yang sehat dan mengelola kondisi kesehatan yang ada, sebagai contoh:

  • Melakukan pemeriksaan dengan dokter untuk mengelola diabetes (kencing manis), penyakit jantung atau kondisi kesehatan kronis lainnya.
  • Konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan rutin dan tes skrining medis.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Lakukan langkah-langkah untuk mengurangi stress.
  • Konsultasikan dengan dokter untuk kecemasan, depresi atau masalah kesehatan mental lainnya.

Konsultasi di Klinik Spesialis Kelamin Jakarta

Bagi Anda yang mengalami impotensi maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis maupun datang langsung ke klinik kulit dan kelamin terdekat untuk mendapatkan tindakan medis dengan tepat.

Salah satu klinik yang menangani masalah tersebut adalah Klinik Sentosa yang berada di Jakarta. Penanganan setiap pasien akan di tangani oleh dokter ahli di bidang kelamin dengan melakukan konsultasi online terlebih dahulu secara gratis.

Biaya pengobatan pun cukup terjangkau dan fasilitas di klinik yang berada di bilangan Jakarta Utara ini sangat memadai dengan peralatan medis terbaru serta modern. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Klinik Sentosa melalui line telepon, whatsapp, maupun live chat yang tersedia di website.

| |
Klinik Sentosa - Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin di Jakarta. Didukung oleh tenaga medis serta dokter profesional dan berpengalaman. Anda juga dapat berkonsultasi online secara gratis. Klik disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta