Vulvovaginitis Bisa Disebabkan Oleh Bakteri Loh!

Vulvovaginitis Bisa Di Sebabkan Oleh Bakteri Loh

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Vulvovaginitis juga di sebabkan oleh infeksi jamur, yaitu jamur Candida albicans. Vulvovaginitis adalah peradangan pada organ intim wanita. Kondisi ini bisa menyebabkan oleh berbagai hal dan pengobatan harus menyesuaikan dengan penyebabnya. Vulvovaganitis bukanlah kondisi yang serius, tetapi seringkali tidak nyaman dan mengganggu.

Vulvovaginitis merupakan kondisi yang cukup sering di alami oleh wanita dari segala usia, mulai dari remaja, wanita dewasa, hingga wanita yang sudah memasuki masa menopause. Kondisi ini sering menyebabkan rasa gatal dan terbakar pada vagina dan bibir vagina (vulva).

Selain itu, vulvovaganitis dapat menyebabkan keputihan dengan bau yang tidak sedap, rasa terbakar atau perih pada vagina, serta pembengkakan dan kemerahan pada vagina, vulva, dan perineum (area antara vagina dan anus).

Kenali Beberapa Faktor Penyebab Vulvovaginitis

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan peradangan atau iritasi pada vulva dan vagina, antara lain:

1. Vaginosis Bakterial

Vaginosis bakterialis adalah salah satu penyebab vulvovaginitis yang paling umum. Kondisi ini terjadi karena tumbuhnya bakteri jahat di dalam vagina yang dapat menyebabkan infeksi.

Vulvovaginitis akibat infeksi bakteri ini dapat menyebabkan vagina gatal dan perih, nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seks, serta keputihan yang berwarna abu-abu dan berbau amis.

2. Infeksi jamur vagina

Vulvovaginitis di sebabkan oleh infeksi jamur, yaitu jamur Candida albicans. Infeksi jamur vagina ini umumnya dapat di tandai dengan keputihan yang kental dan tekstur seperti keju, serta bibir vagina dan vagina yang terasa gatal atau perih.

3. Infeksi virus

Vulvovaginitis akibat infeksi virus biasanya cara menularkannya melalui kontak seksual. Beberapa contoh infeksi virus yang menyebabkan vulvovaginitis adalah herpes genital dan HPV.

Pada wanita, herpes dapat menyebabkan vulvovaginitis, yang di tandai dengan luka dan lepuh berisi cairan bening dan nyeri serta pembengkakan di area genital. Sedangkan infeksi virus HPV yang menyerang area kewanitaan bisa menyebabkan kutil kelamin tumbuh.

4. Penyakit menular seksual

Salah satu penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan vulvovaganitis adalah Trikomoniasis. Penyakit ini umumnya di tandai dengan keputihan berwarna kuning kehijauan dan bau amis, serta rasa gatal dan terbakar di area vagina.

Selain Trikomoniasis, klamidia dan gonore juga dapat memicu peradangan pada organ intim wanita dan menimbulkan gejala keputihan dengan bau yang tajam dan nyeri serta rasa terbakar saat berhubungan seksual atau buang air kecil.

5. Infeksi parasit

Beberapa contoh infeksi parasit yang menyebabkan vagina dan vulva meradang ialah infeksi cacing kremi, kudis, dan kutu kemaluan. Gejala vulvovaganitis yang dapat menyebabkan infeksi parasit ini umumnya gatal dan iritasi di sekitar alat kelamin.

6. Reaksi alergi

Iritasi dan peradangan pada vagina dan vulva juga dapat terjadi karena paparan bahan kimia seperti paraben, natrium sulfat, triclosan, dan dioksan. Bahan kimia ini biasanya terdapat pada sabun mandi, deterjen, sabun kewanitaan, bedak, parfum, dan kondom.

Iritasi atau reaksi alergi terhadap benda-benda tersebut dapat membuat vulva dan vagina terasa gatal, bengkak, dan merah.

Selain kondisi medis di atas, vulvovaginitis juga dapat terjadi pada wanita pascamenopause dan wanita setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen selama fase ini.

Vulvovaginitis juga dapat terjadi karena pengaruh faktor lain, seperti:

  • Membersihkan organ intim dengan cara yang tidak benar atau kebersihan vagina yang kurang saat menstruasi
  • Mengenakan pakaian dalam yang tidak berbahan katun dan terlalu ketat
  • Menggunakan pembalut atau tampon terlalu lama saat menstruasi
  • Membiarkan area kewanitaan dalam keadaan lembap dan basah, misalnya tidak segera berganti pakaian setelah berenang
  • Terlalu sering menahan buang air kecil
vulvovaganitis dapat menyebabkan keputihan dengan bau yang tidak sedap, rasa terbakar atau perih pada vagina, serta pembengkakan dan kemerahan pada vagina, vulva, dan perineum (area antara vagina dan anus). Vulvovaginitis Bisa Disebabkan Oleh Bakteri Loh!
Inilah Gambaran Bakteri Yang Menyebabkan Vulvovaginitis

Beberapa Langkah untuk Pengobatan dan Pencegahan Vulvovaginitis

Karena dapat disebabkan oleh banyak hal, maka disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat. Untuk menentukan penyebab vulvovaganitis, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan urin serta analisis cairan vagina.

Setelah penyebabnya diketahui, dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat. Misalnya untuk mengobati vulvovaginitis akibat infeksi bakteri, dokter bisa memberikan antibiotik, sedangkan vulvovaginitis akibat infeksi jamur bisa diobati dengan obat antijamur.

Selain itu, pada kasus vulvovaginitis yang parah, dokter mungkin akan meresepkan obat kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan iritasi pada vulva dan vagina. Dokter juga dapat meresepkan antihistamin untuk mengobati gatal pada vagina dan vulva.

Agar vulvovaginitis tidak kambuh lagi, Anda dapat melakukan tindakan pencegahan berikut ini:

  • Berhenti menggunakan produk yang dapat menyebabkan iritasi, seperti sabun kebersihan kewanitaan yang mengandung parfum
  • Bersihkan area kewanitaan dengan menggunakan air hangat dan segera keringkan agar tidak lembap
  • Membersihkan organ intim dengan cara yang benar yaitu dari vagina hingga anus
  • Menggunakan pakaian dalam yang longgar dan berbahan katun
  • Hindari menggaruk area yang gatal karena dapat memperparah iritasi dan memicu infeksi
  • Melakukan perilaku seks yang aman dan sehat yaitu dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan

Vulvovaginitis biasanya hilang setelah dirawat oleh dokter spesialis kelamin. Namun, jika tidak kunjung sembuh atau sering kambuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter sepesialis kelamin untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Konsultasikan di Klinik Kulit Kelamin

Itulah beberapa fakta yang mengenai vulvovaginitis disebabkan oleh yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahanya penyakit menular seksual ini.

Jika kamu memiliki penyakit menular seksual yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Sentosa dan ikuti sosial media kami :

Instagram : @kliniksentosajakarta

Twitter : @klinik_sentosa

Tiktok : @klinik_sentosa

Referensi:

  • Alodokter, 2022 https://www.alodokter.com/mengenal-penyebab-vulvovaginitis-beserta-gejala-dan-pengobatannya#:~:text=Vulvovaginitis%20juga%20dapat%20disebabkan%20oleh,yang%20terasa%20gatal%20atau%20perih.
| |

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Reservasi Online

Anda dapat melakukan Reservasi secara online, tim Klinik Sentosa akan menghubungi Anda dalam waktu maks 1x24 jam ke depan.
Chat Dokter
Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta