5 Penyebab Kencing Berdarah pada Pria
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kencing berdarah pada pria, atau yang dalam terminologi medis disebut hematuria, adalah kondisi yang seringkali mengejutkan dan mengkhawatirkan. Ketika pria mengalami darah dalam urin mereka, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Meskipun kencing berdarah pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dari yang ringan hingga yang lebih serius, penting untuk memahami penyebab yang mendasari agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk diagnosis dan pengobatan.
Baca Juga : Banyak Pilihan Pengobatan Untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai penyebab umum kencing berdarah pada pria. Mulai dari kondisi yang lebih umum seperti infeksi saluran kemih hingga penyakit yang lebih serius seperti batu ginjal atau bahkan kanker, kita akan mengupas faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi munculnya gejala ini.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebabnya, kita dapat meningkatkan kesadaran akan kondisi ini dan membantu pria untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat atau mencari perawatan medis yang diperlukan.
Terlepas dari kadar darah yang ada di urine, darah di urine bisa menjadi indikator kondisi medis serius yang perlu segera mendapatkan penanganan. Untuk mengantisipasinya, simak berbagai penyebab kencing darah dan cara mengobatinya di bawah ini.
Daftar Isi
ToggleApa itu Kencing Berdarah (Hematuria)?
Kencing berdarah pada pria, yang dalam terminologi medis disebut hematuria, adalah kondisi di mana darah terlihat dalam urin. Ketika seseorang mengalami kencing berdarah, warna urinnya dapat berubah menjadi merah muda, merah terang, atau bahkan coklat pekat, tergantung pada seberapa banyak darah yang tercampur di dalamnya. Hematuria bisa terjadi baik dalam jumlah kecil maupun besar, dan dapat muncul secara tiba-tiba atau berulang kali.
Hematuria dapat dibagi menjadi dua jenis utama: hematuria mikroskopis dan hematuria makroskopis. Hematuria mikroskopis terjadi ketika darah tidak terlihat oleh mata telanjang dan hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis. Biasanya, hematuria mikroskopis terungkap saat pemeriksaan rutin atau saat melakukan tes urin di laboratorium. Di sisi lain, hematuria makroskopis terlihat secara jelas oleh mata manusia, di mana urin tampak berwarna merah atau coklat karena darah yang tercampur di dalamnya.
Ketika seseorang mengalami hematuria, penting untuk segera mencari nasihat medis. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, serta tes tambahan seperti tes urin, tes darah, dan mungkin pemeriksaan gambar seperti ultrasonografi atau CT scan untuk menentukan penyebab pasti dari hematuria tersebut.
Gejala dari Hematuria pada Pria
Hematuria, atau kencing berdarah, dapat disertai dengan beberapa gejala yang dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa gejala yang dapat muncul bersama dengan hematuria:
- Perubahan warna urin: Salah satu gejala utama hematuria adalah perubahan warna urin menjadi merah muda, merah terang, atau bahkan coklat pekat. Warna ini disebabkan oleh darah yang tercampur di dalam urin.
- Darah yang terlihat: Hematuria makroskopis adalah kondisi di mana darah terlihat secara jelas oleh mata manusia dalam urin. Anda mungkin melihat adanya gumpalan darah atau warna merah pada urin Anda.
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil: Beberapa individu dengan hematuria juga melaporkan adanya nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Hal ini mungkin terjadi jika hematuria disebabkan oleh infeksi saluran kemih atau batu ginjal.
- Sering buang air kecil: Beberapa orang mungkin mengalami frekuensi buang air kecil yang lebih sering daripada biasanya ketika mengalami hematuria. Ini dapat terjadi terutama jika hematuria disebabkan oleh infeksi saluran kemih.
- Nyeri di daerah panggul atau punggung bawah: Hematuria yang disebabkan oleh batu ginjal atau masalah ginjal lainnya dapat disertai dengan nyeri di daerah panggul atau punggung bawah. Nyeri ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan.
Gejala hematuria dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa kasus hematuria mungkin terjadi tanpa disertai gejala lain, sementara yang lainnya dapat disertai dengan gejala tambahan seperti demam, menggigil, mual, atau nyeri pinggang.
5 Penyebab Kencing Berdarah pada Pria
Mulai dari infeksi saluran kemih hingga olahraga yang terlalu berat, berikut penyebab kencing berdarah yang harus waspada.
1. Infeksi Saluran Kemih
Salah satu penyebab kencing berdarah pada pria dan wanita adalah infeksi saluran kemih. Penyakit ini penyebabnya oleh bakteri yang masuk melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih.
Gejalanya bisa berupa nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil, serta nyeri di perut bagian bawah.
Jika infeksi saluran kemih menyebabkan urine berwarna merah, Anda mungkin tidak dapat melihat darah di dalam urine. Kondisi ini mengenalnya sebagai hematuria mikroskopis.
Sehingga, memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya darah pada urine.
2. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal juga merupakan salah satu penyebab kencing berdarah pada wanita dan pria. Kondisi ini bisa terjadi saat bakteri masuk ke ginjal melalui aliran darah atau saluran kemih.
Gejalanya sangat mirip dengan infeksi saluran kemih, dan umumnya beserta nyeri punggung.
3. Batu Ginjal atau Batu dalam Kandung Kemih
Tahukah Anda bahwa batu ginjal juga merupakan salah satu penyebab adanya darah pada urine? Mineral dalam urin dapat mengendap dan mengkristal menjadi batu di ginjal dan kandung kemih.
Adanya batu biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan gejala, kecuali jika batu menghalangi aliran urin atau dikeluarkan bersama urin.
4. Pembesaran Kelenjar Prostat
Pembesaran kelenjar prostat merupakan penyebab urine berwarna merah yang tidak boleh disepelekan.
Kelenjar prostat umumnya mulai membesar saat pria mencapai usia paruh baya. Kondisi ini dapat menekan uretra dan menyebabkan aliran urin menjadi tidak lancar.
Gejalanya antara lain kesulitan buang air kecil, merasa buang air kecil tidak tuntas, buang air kecil dalam jumlah sedikit, dan air seni yang mengandung darah, baik mikroskopis maupun kotor.
5. Kanker Prostat
Sekitar satu dari 10 pria di Amerika Serikat akan menerima diagnosis kanker prostat seumur hidup mereka. Dengan diagnosis dan pengobatan dini, kanker prostat biasanya dapat disembuhkan.
Namun, beberapa pria akan mengalami gejala pada tahap awal penyakit sehingga sangat penting untuk melakukan tes skrining secara teratur. Ketika gejala kanker prostat muncul, mereka mungkin mirip dengan BPH.
Tanda dan gejala tambahan dari kanker prostat meliputi:
- Nyeri di daerah panggul bagian bawah nyeri di punggung bawah, pinggul, atau paha atas
- Ejakulasi nyeri
- Darah dalam air mani
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Nyeri tulang
Pencegahan Kencing Berdarah pada Pria
Pencegahan kencing berdarah pada pria melibatkan tindakan yang dapat membantu mengurangi risiko munculnya kondisi tersebut. Meskipun tidak semua kasus hematuria dapat dicegah, langkah-langkah berikut dapat membantu menjaga kesehatan saluran kemih dan mengurangi kemungkinan terjadinya kencing berdarah:
- Minum cukup air: Mengonsumsi jumlah air yang cukup dapat membantu menjaga saluran kemih tetap terhidrasi dan mempromosikan pengeluaran toksin dari tubuh. Ini dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal atau infeksi saluran kemih, yang merupakan penyebab umum kencing berdarah.
- Menerapkan kebersihan pribadi yang baik: Memastikan kebersihan yang baik saat buang air kecil dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan hematuria. Pastikan untuk membersihkan daerah genital secara menyeluruh setelah buang air kecil dan menghindari kebiasaan menahan kencing terlalu lama.
- Hindari cedera pada area panggul dan ginjal: Pemilihan olahraga yang aman dan penggunaan perlindungan saat berpartisipasi dalam kegiatan yang berisiko tinggi dapat membantu mencegah cedera pada area panggul dan ginjal. Cedera pada organ tersebut dapat menyebabkan kencing berdarah.
- Kurangi risiko infeksi saluran kemih: Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan hematuria. Untuk mengurangi risiko infeksi, penting untuk menjaga kebersihan yang baik, menghindari mengonsumsi terlalu banyak gula, dan buang air kecil setelah hubungan seksual.
- Jaga kesehatan umum: Memelihara gaya hidup sehat secara keseluruhan dapat membantu menjaga kesehatan saluran kemih. Ini meliputi menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi, menghindari kebiasaan merokok, dan rutin berolahraga.
- Perhatikan gejala dan kunjungi dokter secara teratur: Mengetahui gejala-gejala yang berkaitan dengan masalah saluran kemih dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan dapat membantu mendeteksi dan mengobati masalah yang mendasari sebelum kondisi memburuk.
Meskipun pencegahan merupakan langkah yang baik, penting untuk diingat bahwa tidak semua kasus hematuria dapat dicegah. Jika Anda mengalami kencing berdarah atau gejala yang terkait, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Konsultasi Gratis secara Online 24 Jam
Jika mengalami Kencing berdarah pada pria dan ingin mengetahui penyebabnya, anda bisa tanyakan dengan dokter spesialis kelamin.
Maka carilah referensi klinik untuk penyakit kelamin dan penyakit menular seksual dengan biaya terjangkau serta gratis layanan konsultasi secara online melalui Live Chat WA.
Baca Juga : 5 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) Yang Berbahaya
Klinik Spesialis Penyakit Kelamin kami memiliki Dokter Spesialis Kulit Kelamin serta Staff Medis yang berstandar internasional dengan pelayanan ramah dan memuaskan untuk pasien yang menjalani pengobatan pada klinik kami, serta alat medis yang canggih dan modern.
Jika kamu memiliki penyakit menular seksual atau penyakit kelamin yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Utama Sentosa pada nomor yang tertera diatas.
Artikel Terbaru
- 4 Alasan Mengapa Perawatan Infeksi Saluran Kemih Secara Medis Diperlukan, Simak! Desember 15, 2024
- Jangan Lengah! Bintik Putih di Vagina Bisa Jadi Tanda Infeksi Lho Desember 14, 2024
- Testis Kamu Terasa Nyeri Setelah EJakulasi? Intip Penjelasan Dokter Yuk! Desember 13, 2024
- Mitos Vs Fakta, Benarkah Kutil Kelamin Bisa Hilang Sendiri? Cek Penjelasannya Yuk! Desember 12, 2024
- Begini Ciri Umum Keputihan Karena Jamur, Wanita Harus Segera Atasi! Desember 9, 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB