Apa Yang Terjadi Jika Disfungsi Seksual Pada Pria

Apa Yang Terjadi Jika Disfungsi Seksual Pada Pria

Disfungsi seksual dapat terjadi pada pria maupun wanita. Fungsi seksual sendiri terkait dengan faktor neurologis (otak dan sistem saraf), kinerja hormon, dan psikologi.

Dengan fungsi seksual, seseorang dapat memperoleh atau menunjukkan respon seksual seperti dorongan seks (libido) atau orgasme.

Itu sebabnya disfungsi seksual bisa menyebabkan gangguan hormonal, masalah psikologis, dan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung atau diabetes.

Baca Juga : Apakah Impotensi Dan Disfungsi Ereksi Memiliki Perbedaan

Apa itu disfungsi seksual?

Disfungsi seksual adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan aktivitas seksual atau mendapatkan kepuasan seksual. Disfungsi seksual adalah kondisi umum, terutama pada orang tua.

Hal ini terkait dengan kondisi kesehatan yang menurun dan bertambahnya usia. Namun, siapa pun sebenarnya bisa mengalami gangguan fungsi seksual.

Seseorang yang memiliki masalah seksual dapat menunjukkan tanda-tanda seperti hilangnya hasrat untuk berhubungan seks, sulit ereksi, atau tidak dapat mencapai orgasme.

Jenis disfungsi seksual

Berdasarkan pedoman mendiagnosis gangguan jiwa, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), ada 4 jenis gangguan yang termasuk dalam disfungsi seksual, yaitu:

1. Gangguan Libido (Desire Disorder)

Gangguan ini terjadi ketika seseorang kehilangan atau hanya memiliki sedikit dorongan seks (libido) untuk aktivitas seksual. Secara medis, masalah disfungsi seksual ini menyebutnya juga dengan penurunan libido.

Penyebab gangguan libido adalah rendahnya kadar hormon estrogen dan testosteron serta mengalami penyakit kronis seperti penyakit gula dan penyakit jantung koroner.

Saat Anda memiliki masalah hubungan, depresi, gangguan kecemasan, dan masalah psikologis lainnya juga bisa menyebabkan gangguan libido.

Baca Juga : Ragam Obat Alami Untuk Mengatasi Anyang Anyangan

2. Gangguan Yang Terjadi Jika Disfungsi Seksual Pada Priagairah seksual

Gangguan ini membuat sulit bagi pria dan wanita untuk terangsang secara seksual dalam hal-hal yang berhubungan dengan seks. Salah satu contoh paling umum adalah disfungsi ereksi.

Meski tidak merasakan rangsangan seksual, orang yang mengalami gangguan ini tetap memiliki minat untuk melakukan aktivitas seksual.

3. Gangguan orgasme

Disfungsi seksual jenis ini menyebabkan seseorang tidak mampu atau terlambat mencapai orgasme. Gangguan orgasme umumnya dialami oleh wanita, namun bisa juga terjadi pada pria.

Kondisi seperti nyeri saat berhubungan seks, stres, kelelahan, dan perubahan hormonal mempengaruhi libido, sehingga menghambat atau menghilangkan sensasi orgasme.

4. Gangguan nyeri (nyeri saat berhubungan seks)

Nyeri yang terjadi terus menerus setiap kali melakukan hubungan seksual dapat menandakan adanya masalah pada fungsi seksual.

Penyakit Peyronie (kerusakan fisik pada penis), ISK, prostatitis, dan penyakit kulit akibat infeksi jamur atau herpes genital dapat menyebabkan gangguan nyeri pada pria.

Dengan fungsi seksual, seseorang dapat memperoleh atau menunjukkan respon seksual seperti dorongan seks (libido) atau orgasme.
Disfungsi seksual pada pria

Tanda dan gejala disfungsi seksual

Setiap orang yang mengalami disfungsi seksual dapat menunjukkan berbagai tanda dan gejala, tergantung dari jenis gangguan yang dialami dan penyebabnya.

Gejala disfungsi seksual pada pria adalah:

  • Ketidakmampuan untuk melakukan atau mempertahankan ereksi, dan
  • Tidak bisa, terlambat, atau terlalu lama ejakulasi saat mendapat rangsangan seksual,
  • Ejakulasi terlalu cepat (ejakulasi dini)

Faktor risiko disfungsi seksual

Beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami disfungsi seksual jika mereka memiliki faktor pencetus berikut:

  • Gangguan depresi dan kecemasan
  • Gangguan kardiovaskular
  • cedera tulang belakang
  • Gangguan organ reproduksi, seperti atrofi vulvovaginal
  • Mengambil obat antidepresan, seperti trisiklik, antipsikotik, antimania, inhibitor monoamine oksidase (MAOIs), dan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI)
  • Minum obat untuk menurunkan tekanan darah, seperti diuretik, penghambat a-adrenergik, dan penghambat b-adrenergik (beta).
  • Stres dan stres emosional karena konflik dengan pasangan

Konsultasikan di Klinik Kulit Kelamin

Itulah beberapa fakta yang mengenai Apa Yang Terjadi Jika Disfungsi Seksual Pada Pria yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahanya penyakit menular seksual ini.

Di Klinik Sentosa salah satu klinik kelamin di Jakarta memiliki Dokter Spesialis Kulit Kelamin serta Staff Medis yang berstandar internasional. Dan Klinik Sentosa sangat mengutamakan pelayanan yang ramah dan baik terhadap pasien.

Jika kamu memiliki penyakit menular seksual yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Sentosa dan ikuti sosial media kami :

Instagram : @kliniksentosajakarta

Twitter : @klinik_sentosa

Tiktok : @klinik_sentosa

| | |

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Reservasi Online

Anda dapat melakukan Reservasi secara online, tim Klinik Sentosa akan menghubungi Anda dalam waktu maks 1x24 jam ke depan.
Chat Dokter
Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta