Beberapa Contoh Gejala pada Ejakulasi Dini
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Dikutip dari Mayo Clinic, contoh gejala ejakulasi dini adalah kondisi ketika seorang pria mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan saat berhubungan seksual.
Keluarnya air mani bisa terjadi sebelum melakukan hubungan seksual, misalnya saat baru memulai foreplay.
Baca Juga : Apa Itu Ejakulasi Dini : Penyebab Dan Pencegahan
Ada juga pria yang mengalaminya saat baru melakukan penetrasi vagina atau beberapa saat setelah penetrasi dilakukan. Kesamaan dari ketiganya adalah hilangnya kendali atas orgasme.
Daftar Isi
TogglePengertian Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini adalah kondisi seksual di mana seorang pria mengalami ejakulasi dengan cepat dan tidak terkendali selama aktivitas seksual. Dalam kondisi normal, ejakulasi biasanya terjadi setelah serangkaian rangsangan seksual yang memadai dan diinginkan.
Namun, pada pria dengan ejakulasi dini, ejakulasi bisa terjadi dalam waktu yang sangat singkat, bahkan sebelum pasangan mencapai kepuasan seksual.
Ejakulasi dini bisa dialami oleh satu dari tiga pria berusia 18-59 tahun. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas hubungan dengan pasangan dan membuat pria depresi.
Jenis-jenis Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu ejakulasi dini primer dan ejakulasi dini sekunder.
- Ejakulasi Dini Primer: Pria mengalami ejakulasi dini sejak awal mereka mulai aktif secara seksual. Kondisi ini dapat terjadi sepanjang hidup mereka dan cenderung memiliki penyebab yang lebih kompleks.
- Ejakulasi Dini Sekunder: Pria mengalami ejakulasi dini setelah sebelumnya memiliki kontrol ejakulasi yang memadai. Kondisi ini dapat terjadi karena faktor psikologis, fisik, atau situasional.
Gejala Ejakulasi Dini
Sepintas ejakulasi dini tampak seperti sesuatu yang subjektif, yang di rasakan terlalu cepat oleh pria itu sendiri atau oleh pasangannya. Namun, ada beberapa tanda ejakulasi dini yang bisa di lihat.
Umumnya seseorang di diagnosis memiliki ciri-ciri ejakulasi dini jika pria tersebut tidak mampu menahan ejakulasinya di tengah-tengah melakukan hubungan seksual atau hampir setiap saat.
Selain itu, Harvard Health Publishing juga menyebutkan ciri utama ejakulasi dini adalah ketidakmampuan pria menahan ejakulasi lebih dari satu menit setelah penetrasi. Pria juga cenderung menghindari keintiman seksual karena frustrasi dan kesulitan.
Masalah ejakulasi dini juga biasanya melibatkan tidak hanya aktivitas seksual dengan pasangan tetapi juga saat masturbasi. Terkadang ada juga pria yang mengalami ejakulasi dini namun pada waktu-waktu tertentu juga bisa ejakulasi secara normal.
Biasanya, rata-rata waktu yang di butuhkan seorang pria untuk ejakulasi akan memakan waktu sekitar 4-5 menit. Oleh karena itu, meskipun beberapa pria mungkin memiliki beberapa karakteristik ejakulasi dini, pria ini belum tentu mendiagnosis dengan ejakulasi dini.
Kebanyakan ahli kesehatan mengartikan waktu ejakulasi dini umumnya hanya terjadi dalam waktu 30-60 detik atau kurang dari dua menit setelah penetrasi. Ejakulasi dini juga sering di tandai dengan orgasme yang terjadi meski seseorang mendapat rangsangan seksual yang minim.
Beberapa Contoh Gejala pada Ejakulasi Dini
Gejala ejakulasi dini terutama terkait dengan kecepatan ejakulasi yang tidak terkendali. Beberapa contoh gejala yang biasanya terjadi pada pria dengan ejakulasi dini adalah:
- Ejakulasi yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat setelah rangsangan seksual minimal atau sebelum diinginkan.
- Tidak mampu menunda ejakulasi meskipun ingin memperpanjang waktu hubungan seksual.
- Kesulitan mencapai kepuasan seksual bersama pasangan karena ejakulasi yang terlalu cepat.
- Rasa frustrasi, kekecewaan, atau stres yang muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan mengendalikan ejakulasi.
- Rasa cemas atau kegelisahan seputar performa seksual dan kemungkinan ejakulasi dini terjadi lagi di masa depan.
Gejala ini dapat bervariasi antara individu. Kecepatan ejakulasi pada pria dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk situasi, keadaan emosional, dan kepuasan pribadi.
Jika Anda mengalami kekhawatiran terkait ejakulasi dini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau terapis seksual yang dapat memberikan panduan dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Ejakulasi Dini
Penyebab pasti ejakulasi dini belum di ketahui. Dulu, pemicunya di duga hanya berasal dari faktor psikologis pasien. Saat ini, banyak ahli sepakat bahwa ejakulasi yang terjadi di luar kendali adalah akibat dari masalah psikologis dan biologis.
1. Faktor Psikologis yang dapat menyebabkan gangguan ejakulasi antara lain:
- Pengalaman seksual termasuk trauma dari kekerasan seksual.
- Rasa percaya diri yang rendah.
- Citra tubuh yang buruk yang menurunkan kepercayaan diri.
- Harapan yang tidak realistis mengenai kinerja seksual.
- Gangguan pada psikologis seperti depresi, gangguan kecemasan, atau stres berkepanjangan.
- Rasa bersalah yang menyebabkan kecenderungan untuk terburu-buru saat berhubungan seks.
- Masalah pribadi dengan pasangan.
- Stimulasi seksual yang berlebihan.
2. Faktor Biologis yang dapat memicu kondisi ini antara lain:
- Kadar hormon yang tidak normal, termasuk rendahnya kadar serotonin dalam tubuh.
- Tingkat neurotransmiter yang tidak normal di otak.
- Aktivitas refleks abnormal dari sistem ejakulasi.
- Masalah tiroid.
- Peradangan dan infeksi pada prostat atau uretra.
- Kerusakan saraf akibat pembedahan atau cedera (sangat jarang).
Faktor Risiko pada Ejakulasi Dini
Sama seperti kondisi kesehatan lainnya, masalah ejakulasi dini juga memiliki sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan.
Baca Juga : Impotensi Pada Pria: Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan
Ejakulasi dini lebih sering terjadi pada pria yang mengalami disfungsi ereksi atau di sebut juga dengan impotensi. Saat menerima rangsangan seksual, tubuh merespon dengan ereksi penis. Jika mengalami ejakulasi dini, segera konsultasikan pada dokter spesialis kulit kelamin
Kecemasan karena tidak bisa mempertahankan ereksi bisa membuat Anda ingin segera menyelesaikan hubungan seksual, baik di sengaja maupun tidak. Beberapa penyakit kronis erat kaitannya dengan gangguan ereksi dan ejakulasi. Keduanya di pengaruhi oleh sistem saraf dan peredaran darah ke penis.
Jika tidak di obati, organ reproduksi akan terpengaruh. Jenis-jenis penyakit kronis yang dapat menjadi penyebab ejakulasi dini seperti:
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Gangguan hormonal
- Gangguan prostat
Klinik Utama Sentosa Spesialis Penyakit Kelamin
Itulah beberapa fakta yang mengenai Beberapa Contoh Gejala Pada Ejakulasi Dini yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahanya penyakit menular seksual ini.
Klinik Utama Sentosa merupakan klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual yang berada di Jakarta, memiliki dokter spesialis dan tenaga ahli profesinal serta di dukung oleh fasilitas medis yang lengkap, canggih dan modern. ⇒ [WhatsApp]
Bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional kami secara online gratis 24jam untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. ⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Artikel Terbaru
- Wanita Wajib Tahu! Begini Bahaya Erosi Serviks Jika Tidak Ditangani dengan Tepat November 21, 2024
- Tak Hanya Kencing Nanah, Ini 5 Gejala Awal Gonore yang Perlu Diwaspadai! November 20, 2024
- Bingung Bagaimana Cara Mengatasi Lemah Syahwat? Yuk, Ikuti 5 Cara Ini! November 18, 2024
- Kok Bisa, Sakit Saat Berhubungan Intim? Simak Penjelasan Dokter Yuk! November 17, 2024
- Hampir Serupa, Ini Perbedaan Gejala Uretritis dan ISK pada Pria! November 16, 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB