Gejala Klamidia Pada Pria dan Wanita

Gejala klamidia pada wanita dan pria bisa berbeda, tetapi rasa sakit atau nyeri saat buang air kecil adalah karakteristik yang umum.
Kondisi penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada 50 persen pria dan 50 persen mengalami gejala, seperti nyeri pada buah zakar, dan keluarnya cairan berwarna putih kental atau encer dari ujung penis. Infeksi tetap terjadi dan dapat menular meskipun gejalanya telah hilang.
Sedangkan pada wanita yang tidak mengalami gejala sekitar 75 persen, dan 25 persen mengalami gejala yang paling umum.
Anda mendapat kan gejala kalmidia segera periksalah di klinik spesialis kelamin terdekat anda.
Baca Juga : Perhatikan 5 Bahaya Penyakit Sifilis! Bisa Menyebabkan Kematian
Definisi Klamidia
Klamidia atau klamidia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Chlamydia trachomatis. Penyakit ini dapat menyerang pria maupun wanita melalui kontak seksual.
Bakteri Chlamydia trachomatis dapat menginfeksi serviks (leher rahim), saluran kemih, anus, mata, dan tenggorokan. Penyakit ini sebenarnya tidak terlalu sulit untuk diobati jika segera diobati sejak awal.
Namun, jika tidak segera di obati, klamidia dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pasalnya, penyakit klamidia bisa menimbulkan masalah pada sistem reproduksi wanita.
Akibatnya, wanita yang mengidap klamidia berisiko mengalami kesulitan untuk hamil.
Penyebab Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, yang menyebar melalui cairan di organ genital. Seseorang bisa terkena penyakit klamidia jika berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi, terutama jika tidak menggunakan kondom.
Selain hubungan seks vaginal, klamidia juga dapat ditularkan melalui seks oral atau anal, sehingga menyebabkan klamidia di tenggorokan atau dubur.
Dilihat dari cara penularannya, klamidia lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki faktor risiko sebagai berikut:
Apakah Anda pernah memiliki penyakit menular seksual?
Sering berganti pasangan seksual
Gejala Klamidia
Klamidia biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, penderita klamidia masih bisa menularkan penyakitnya kepada orang lain. Saat gejala muncul, biasanya terjadi hanya 1-3 minggu setelah penderita terinfeksi.
Karena organ yang terinfeksi berbeda, gejala klamidia pada pria dan wanita juga bisa berbeda. Berikut penjelasannya:
Baca Juga : Apa Itu Klamidia ?
Gejala klamidia pada wanita:
- Keputihan yang sangat bau
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan seksual dan mungkin mengalami pendarahan vagina sesudahnya
Saat infeksi sudah menyebar, penderita akan merasakan mual, demam, atau nyeri di perut bagian bawah.

Gejala klamidia pada pria:
- Keluar dari penis
- Luka pada penis terasa gatal atau perih
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Terasa nyeri atau bengkak pada salah satu atau kedua testis
Baik pada pria maupun wanita, klamidia yang menginfeksi rektum akan menimbulkan rasa sakit yang bisa disertai keluarnya cairan atau darah dari rektum.
Komplikasi Klamidia
Klamidia dapat menyebabkan komplikasi yang berbeda pada pria atau wanita. Sedangkan pada ibu hamil, klamidia dapat menyebabkan komplikasi pada bayi yang akan dilahirkan.
Berikut ini adalah komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit klamidia:
Komplikasi pada wanita
Pada wanita, infeksi klamidia yang tidak diobati dapat menyebar ke rahim dan saluran tuba (saluran tuba), menyebabkan penyakit radang panggul (PID).
Peradangan panggul dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem reproduksi wanita. Kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami kemandulan, nyeri berkepanjangan di daerah panggul, dan kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik).
Wanita yang pernah mengalami infeksi klamidia lebih dari satu kali akan lebih berisiko mengalami komplikasi parah pada organ reproduksi.
Komplikasi pada pria
Sedangkan pada pria, klamidia biasanya tidak menimbulkan komplikasi. Namun, bakteri klamidia dapat menginfeksi saluran sperma (epididimis) yang menyebabkan nyeri pada testis dan perut bagian bawah, serta demam dan kemandulan.
Komplikasi bagi ibu hamil dan janin
Janin akan lebih berisiko lahir prematur, karena klamidia meningkatkan risiko ibu hamil mengalami ketuban pecah dini.
Bayi yang lahir dari penderita klamidia cenderung akan memiliki berat badan lahir rendah, dan berisiko terkena pneumonia dan trachoma, infeksi mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Pada pria dan wanita, infeksi klamidia juga dapat menyebabkan artritis reaktif, reaksi tubuh terhadap infeksi. Klamidia yang tidak segera diobati akan meningkatkan risiko pasien tertular gonore atau HIV/AIDS.
Konsultasikan di Klinik Kulit Kelamin
Itulah beberapa fakta yang mengenai Gejala Klamidia parah pada pria dan wanita yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahanya penyakit menular seksual ini.
Jika kamu memiliki penyakit menular seksual yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Sentosa melalui nomor 0813-8452-8388 dan ikuti sosial media kami :
Instagram : @kliniksentosajakarta
Twitter : @klinik_sentosa
Tiktok : @klinik_sentosa
Referensi:
- Alodokter, 2022 https://www.alodokter.com/chlamydia
- Halodoc, 2022 https://www.halodoc.com/kesehatan/chlamydia
- Hellosehat, 2022 https://hellosehat.com/seks/klamidia/penyakit-klamidia/

Author: Klinik Sentosa
Artikel Terbaru
- Ahli Medis Andrologi Memiliki Perbedaan dengan Ahli Urologi? Mei 24, 2023
- Mengenal Lebih Dalam dengan Dokter Spesialis Ginekologi Mei 24, 2023
- Mengetahui Berbagai Cara Penularan Herpes Mei 23, 2023
- Deretan Pengobatan Penyakit Herpes Mei 23, 2023
- Ruam di Kaki, Bisa Saja Kamu Mengalami Herpes Zoster Mei 23, 2023
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB