Waspada Gejala Sipilis pada Pria, Bisa Berakibat Fatal!

Gejala Sipilis pada Pria, Ternyata bisa Berakibat Fatal!

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Gejala sipilis pada pria bisa berupa luka pada sekitar alat vital seperti penis, dubur maupun bibir. Kondisi ini bisa terbilang penyakit menular seksual.

Baca Juga : Dokter Spesialis Sifilis Terpercaya Jakarta

Sipilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, merupakan masalah kesehatan yang serius dan bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat. Terlebih lagi, pria berisiko tinggi terkena sipilis dan seringkali mengalami gejala yang dapat terabaikan.

Sekitar 60 persen infeksi ini bisa terjadi pada pria yang aktif secara seksual, baik itu berhubungan dengan wanita atau sesama jenis. Sifilis atau dalam bahasa awanya adalah infeksi menular seksual yang dapat menyebar melalui kontakan seksual secara langsung. Bakteri yang jadi pemicu terjadinya sipilis adalah Treponema Pallidum.

Selain seseorang yang melakukan aktifitas seksual, penyakit ini bisa menurun dari ibu hamil ke janin yang ada dalam kandungan. Risiko yang terjadi yaitu bayi lahir prematur dan berat badan rendah.

Apa itu Sipilis pada Pria?

Sipilis pada pria adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral. Sipilis dapat mempengaruhi organ tubuh bagian dalam dan luar, serta menyebar ke berbagai sistem tubuh jika tidak diobati.

Setelah terinfeksi, sipilis biasanya berkembang dalam empat tahap, yaitu:

  1. Tahap Primer
  2. Tahap Sekunder
  3. Tahap Laten
  4. Tahap Lanjutan

Sipilis dapat menular bahkan jika tidak ada gejala yang terlihat. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau mencurigai terinfeksi sipilis, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis atau dokter spesialis penyakit menular seksual untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Sipilis pada Pria

Sipilis pada pria disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Treponema pallidum. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tertular sipilis pada pria meliputi:

  • Hubungan seksual tanpa kondom: Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi sipilis meningkatkan risiko penularan.
  • Pasangan seksual yang terinfeksi: Jika pasangan seksual Anda memiliki sipilis atau infeksi menular seksual lainnya, risiko Anda tertular sipilis akan meningkat.
  • Hubungan seksual berganti-ganti: Berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan seks dengan banyak pasangan meningkatkan risiko terpapar sipilis dan infeksi menular seksual lainnya.
  • Praktik seks yang berisiko: Praktik seksual yang meningkatkan risiko kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti seks tanpa kondom, seks oral, atau seks anal, dapat meningkatkan risiko penularan sipilis.
  • Penggunaan narkoba suntik: Penggunaan narkoba suntik yang melibatkan berbagi jarum atau alat suntik dapat meningkatkan risiko penularan sipilis jika ada kontak langsung dengan darah yang terinfeksi.

Sipilis dapat saja menular bahkan pada tahap awal infeksi ketika gejalanya belum muncul. Maka dari itu, penting untuk berhati-hati dan menggunakan langkah-langkah pencegahan, seperti penggunaan kondom yang benar dan menghindari praktik seksual yang berisiko, untuk mengurangi risiko tertular sipilis dan infeksi menular seksual lainnya.

Gejala Sipilis pada Pria

Gejala sipilis pada pria dapat bervariasi dan tidak semua orang akan mengalami gejala yang sama. Beberapa gejala juga bisa tidak terlihat atau terabaikan. Berikut adalah gambaran gejala yang umum terjadi:

1. Tahap Primer

  • Chancre: Pada tahap ini, biasanya muncul satu atau beberapa luka terbuka yang disebut chancre di area yang terinfeksi, seperti alat kelamin, anus, bibir, atau mulut. Chancre biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi dapat menular. Luka ini muncul sekitar 3 hingga 4 minggu setelah terpapar bakteri dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

2. Tahap Sekunder

  • Ruam: Setelah tahap primer, pria dengan sipilis dapat mengalami ruam yang muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Ruam ini seringkali tidak gatal dan dapat hilang dengan sendirinya. Selain itu, pria juga dapat mengalami ruam di seluruh tubuh yang berbentuk kemerahan, lesi lembut yang menyebar, atau lecet berair.
  • Demam dan kelelahan: Pada tahap ini, seseorang dapat mengalami demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

3. Tahap Laten

  • Pada tahap ini, tidak ada gejala yang terlihat, dan orang yang terinfeksi mungkin tidak menyadari bahwa mereka masih membawa bakteri sipilis dalam tubuh.

4. Tahap Lanjutan

  • Komplikasi serius: Jika sipilis tidak diobati, dapat memasuki tahap lanjutan yang dapat mempengaruhi organ tubuh yang lebih dalam dan menyebabkan komplikasi serius. Ini bisa mencakup kerusakan jantung, pembuluh darah, sistem saraf, tulang, dan organ dalam lainnya. Gejala pada tahap ini dapat bervariasi, termasuk gangguan neurologis, masalah kardiovaskular, gangguan penglihatan, kelainan kulit, dan kerusakan organ dalam lainnya.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau mencurigai terinfeksi sipilis, segera berkonsultasilah dengan profesional medis atau dokter spesialis penyakit menular seksual untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Sifilis atau dalam bahasa awanya adalah infeksi menulae seksual yang dapat menyebar melalui kontakan seksual secara langsung. Bakteri yang jadi pemicu terjadinya sipilis adalah Treponema Pallidum.

Faktor Risiko Sipilis pada Pria

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria terkena infeksi sipilis. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang perlu dipahami:

  • Aktivitas seksual yang berisiko: Pria yang terlibat dalam aktivitas seksual yang berisiko memiliki peluang lebih besar untuk tertular sipilis. Ini termasuk berhubungan seks tanpa kondom, terlibat dalam hubungan seksual dengan banyak pasangan, atau berhubungan seks dengan pasangan yang memiliki riwayat infeksi menular seksual.

  • Pasangan seksual yang terinfeksi: Jika pasangan seksual seorang pria terinfeksi sipilis, risikonya meningkat secara signifikan. Sipilis dapat dengan mudah menyebar melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi, terutama jika tidak menggunakan pengaman seperti kondom.

  • Penggunaan narkoba suntik: Penggunaan narkoba suntik yang melibatkan penggunaan jarum yang sama dengan orang lain meningkatkan risiko penularan sipilis dan infeksi menular seksual lainnya.

  • Praktik seks oral dan anal: Berhubungan seks oral atau anal tanpa pengaman juga meningkatkan risiko tertular sipilis. Bakteri Treponema pallidum dapat dengan mudah menginfeksi selaput lendir di mulut, anus, atau alat kelamin.

  • Homoseksualitas: Pria yang terlibat dalam hubungan seksual dengan pria lain memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi sipilis. Ini karena kontak langsung dengan mukosa alat kelamin yang lebih rentan terhadap infeksi.

  • Kurangnya pengetahuan tentang infeksi menular seksual: Kurangnya pengetahuan tentang sipilis dan infeksi menular seksual secara umum dapat meningkatkan risiko tertular sipilis. Jika seseorang tidak menyadari tanda dan gejala infeksi atau bagaimana melindungi diri, mereka lebih rentan terhadap penularan.

  • Riwayat infeksi menular seksual sebelumnya: Jika seorang pria pernah terinfeksi dengan infeksi menular seksual sebelumnya, risiko terkena sipilis bisa meningkat. Beberapa infeksi menular seksual, seperti HIV, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi sipilis.

Siapa pun, tanpa memandang faktor risiko yang dimiliki, dapat terinfeksi sipilis. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menggunakan kondom dengan benar dan mengurangi jumlah pasangan seksual, sangat penting untuk mengurangi risiko tertular sipilis.

Pencegahan Sipilis pada Pria

Untuk mencegah infeksi sipilis pada pria, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Berikut adalah beberapa cara pencegahan yang efektif:

  • Menggunakan kondom: Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko tertular sipilis. Kondom yang dipasang dengan benar dan digunakan sepanjang hubungan seksual dapat membantu melindungi alat kelamin dari kontak langsung dengan bakteri sipilis.

  • Setia pada satu pasangan: Memiliki hubungan seksual yang eksklusif dengan satu pasangan yang juga bebas dari infeksi menular seksual, termasuk sipilis, dapat membantu mengurangi risiko penularan.

  • Tes rutin dan pengobatan: Mengikuti tes rutin untuk infeksi menular seksual, termasuk sipilis, dapat membantu mendeteksi infeksi dengan cepat. Jika terinfeksi, segera cari pengobatan yang tepat dan selesaikan pengobatan sampai tuntas.

  • Edukasi dan komunikasi: Penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang sipilis dan infeksi menular seksual kepada diri sendiri dan pasangan. Berbicaralah secara terbuka tentang sejarah infeksi menular seksual dan praktik seksual yang aman.

  • Batasi jumlah pasangan seksual: Meminimalkan jumlah pasangan seksual dapat mengurangi risiko tertular sipilis. Semakin banyak pasangan seksual, semakin besar kemungkinan terpapar infeksi menular seksual.

  • Hindari penggunaan narkoba suntik: Penggunaan narkoba suntik yang melibatkan penggunaan jarum yang sama dengan orang lain dapat meningkatkan risiko penularan sipilis. Menghindari penggunaan narkoba suntik dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

  • Vaksinasi HPV: Meskipun vaksin HPV tidak secara langsung melindungi terhadap sipilis, vaksinasi HPV dapat membantu mencegah jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks, anus, dan genital. Pencegahan HPV juga dapat mengurangi risiko infeksi yang berkaitan dengan sipilis.

Pengobatan Sipilis pada Pria

Pengobatan sipilis pada pria biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk menghilangkan infeksi bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan penyakit ini. Pengobatan sebaiknya dilakukan dengan bimbingan dan resep dari profesional medis atau dokter spesialis penyakit menular seksual.

Selain pengobatan antibiotik, penting juga untuk menghindari aktivitas seksual selama pengobatan dan hingga pasien dinyatakan sembuh sepenuhnya. Selama pengobatan, penting untuk mengikuti semua instruksi dokter dan mengonsumsi antibiotik sesuai dengan dosis dan jadwal yang ditentukan.

Setelah menyelesaikan pengobatan, penting untuk menjalani tes ulang untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya. Tes darah atau tes serologi dapat digunakan untuk memeriksa tingkat antibodi terhadap bakteri sipilis dalam tubuh.

Jika Anda mencurigai terinfeksi sipilis atau memiliki gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan profesional medis atau dokter spesialis penyakit menular seksual untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga : Harga Obat Sifilis Yang Efektif

Konsultasi Gratis secara Online 24 Jam

Alami sipilis atau raja singa, inilah gejala pada pria. Segeralah kunjungi klinik spesialis penyakit kelamin terdekat, serta menjalani beberapa pemeriksaan pada bakteri tersebut.

Klinik Utama Sentosa merupakan klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual yang berada di Jakarta, memiliki dokter spesialis dan tenaga ahli profesinal serta di dukung oleh fasilitas medis yang lengkap, canggih dan modern. ⇒ [WhatsApp]

Bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional kami secara online gratis 24jam untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. ⇒ [Tanya Dokter Kelamin]

| |

Reservasi Online

Anda dapat melakukan Reservasi secara online, tim Klinik Sentosa akan menghubungi Anda dalam waktu maks 1x24 jam ke depan.
Chat Dokter
Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta