Masalah Wanita: Pelvic Inflammatory Disease
Masalah kelamin wanita seperti Pelvic Inflammatory Disease (PID), harus dikenal oleh masyarakat luas. Karena kondisi ini dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan reproduksi dan umum seseorang.
PID dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi wanita, yang dapat mengakibatkan infertilitas atau masalah kehamilan di masa depan.
Baca Juga : Awasi Bahaya Komplikasi Radang Panggul!
Dengan mengetahui gejala-gejala PID, seseorang dapat segera mencari perawatan medis dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Daftar Isi
TogglePelvic Inflammatory Disease
Pelvic inflammatory disease dalam bahasa Indonesia dapat berarti sebagai penyakit peradangan panggul atau radang panggul. Adalah kondisi medis di mana terjadi peradangan pada organ reproduksi wanita seperti rahim, ovarium, dan saluran tuba falopi.
Beberapa gejala penyakit peradangan panggul yang umum termasuk nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, demam, dan keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Jika tidak mendapat penanganan, penyakit peradangan panggul dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi dan meningkatkan risiko infertilitas serta komplikasi kehamilan.
Faktor Penyakit PID
Gangguan PID atau penyakit peradangan panggul. Penyebabnya ialah infeksi bakteri yang masuk ke dalam organ reproduksi wanita melalui vagina atau serviks.
Bakteri yang paling umum menyebabkan penyakit peradangan panggul adalah Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis. Yang biasanya tertular melalui hubungan seksual tanpa penggunaan kondom atau alat kontrasepsi lainnya.
Namun, bakteri lain juga dapat menyebabkan penyakit peradangan panggul, seperti bakteri yang terdapat pada usus dan vagina.
Selain itu, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit peradangan panggul meliputi:
- Memiliki riwayat penyakit peradangan panggul sebelumnya
- Memiliki beberapa pasangan seksual atau pasangan seksual yang sering berganti
- Tidak menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya saat berhubungan seksual
- Mengalami infeksi saluran reproduksi lainnya, seperti infeksi menular seksual atau infeksi jamur pada vagina
- Terlalu sering melakukan douching atau membersihkan vagina dengan produk kimia lainnya
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Klinik Pengobatan PID
Meskipun demikian, tidak semua orang yang memiliki faktor risiko tersebut pasti akan mengalami penyakit peradangan panggul. Penting untuk selalu mengikuti praktik seks yang aman dan menjaga kebersihan organ intim untuk mencegah terjadinya infeksi dan penyakit peradangan panggul.
Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kelamin yang berada di Klinik Utama Sentosa Jakarta. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.
Baca Juga : Kenali Penyakit Radang Panggul pada Wanita
Layanan medis di klinik ini akan memberikan penawaran yang terbaik untuk pasien. Mulai dari konsultasi online oleh tenaga ahli secara gratis, hingga alat medis yang terbaru.
Artikel Terbaru
- Tahapan Perawatan Sifilis Secara Medis, Individu Berisiko Wajib Tahu! November 22, 2024
- Wanita Wajib Tahu! Begini Bahaya Erosi Serviks Jika Tidak Ditangani dengan Tepat November 21, 2024
- Tak Hanya Kencing Nanah, Ini 5 Gejala Awal Gonore yang Perlu Diwaspadai! November 20, 2024
- Bingung Bagaimana Cara Mengatasi Lemah Syahwat? Yuk, Ikuti 5 Cara Ini! November 18, 2024
- Kok Bisa, Sakit Saat Berhubungan Intim? Simak Penjelasan Dokter Yuk! November 17, 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB