Pencegahan Yang Dilakukan Pada Penyakit Menular Seksual

Pencegahan Yang Dilakukan Pada Penyakit Menular Seksual

Pencegahan penyakit menular seksual dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mempraktikkan perilaku seks aman hingga menjalani gaya hidup sehat.

Jika tidak di obati, dampak penyakit menular seksual dapat berupa komplikasi dari infertilitas hingga kanker serviks. Jika terjadi pada ibu hamil, penyakit menular seksual dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir.

Baca Juga : Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)

Pengertian

Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang di tularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini umumnya akan di tandai dengan ruam atau lepuh, keputihan. Banyaknya jenis penyakit menular seksual, termasuk Klamidia, Gonore, Sifilis, Herpes, HPV, dan HIV.

Sesuai dengan namanya, penyakit menular seksual di tularkan melalui hubungan seksual, baik melalui vagina, anal (melalui anus), maupun secara oral (melalui mulut). Penularan juga bisa melalui transfusi darah atau berbagi jarum suntik dengan penderita.

Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksual

Meski penularan sangat mudah terjadi, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual, yaitu:

Hindari berganti pasangan

Kebiasaan untuk berganti pasangan seksual dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual.

Selain itu, hindari juga berhubungan seks dengan orang yang suka berganti pasangan atau bahkan tidak di ketahui riwayat seksualnya.

Untuk beberapa kondisi, pantang berhubungan seks sama sekali atau pantang dapat di anggap sebagai cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular seksual.

Langkah tersebut bisa di terapkan, terutama saat pasangan Anda menderita penyakit menular seksual.

Gunakan kondom

Pastikan Anda selalu menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks, baik vaginal, anal, maupun oral. Penggunaan kondom secara tepat dapat mencegah Anda tertular penyakit menular seksual.

Anda bisa memilih menggunakan kondom lateks yang relatif lebih aman dari kebocoran air mani di bandingkan dengan kondom sintetis. Namun, jika Anda memiliki alergi, kondom sintetis merupakan pilihan yang tepat.

Jika tidak diobati, dampak penyakit menular seksual dapat berupa komplikasi dari infertilitas hingga kanker serviks. Jika terjadi pada ibu hamil, penyakit menular seksual dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir.
Penyakit Menular Seksual dapat membuat hubungan anda melonggar

Dapatkan vaksinasi

Beberapa penyakit menular seksual dapat di cegah dengan vaksinasi, seperti vaksin hepatitis B dan vaksin HPV untuk kutil kelamin dan kanker serviks.

Vaksinasi HPV direkomendasikan untuk anak perempuan dari usia 9 tahun hingga 26 tahun untuk wanita dewasa. Sedangkan vaksin hepatitis B di anjurkan di berikan sesegera mungkin setelah bayi lahir dalam waktu 24 jam.

Selanjutnya, pada vaksin hepatitis B dosis kedua dan ketiga di berikan dengan jarak minimal 4 minggu. Perlindungan vaksin ini dapat mengetahui bertahan sekitar 20 tahun atau bahkan seumur hidup.

Lakukan sunat

Sunat pada pria telah terbukti mengurangi risiko tertular HIV dari hubungan seksual sebanyak 60 persen. Selain itu, sunat dapat mencegah penyakit menular seksual lainnya, seperti herpes genital dan infeksi HPV.

Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan

Saat berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol, perilaku seseorang akan sulit dikendalikan sehingga berisiko tinggi untuk melakukan hubungan seks yang tidak aman.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dan perilaku seksual pada remaja putri dapat meningkatkan risiko HIV dan penyakit menular seksual lainnya.

Meski bisa untuk menghindari, penyakit menular seksual juga bisa terjadi tanpa Anda sadari. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali beberapa gejala penyakit menular seksual berikut ini:

  • Munculnya rasa terbakar atau nyeri pada saat buang air kecil
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis
  • Keputihan atau pendarahan yang tidak normal
  • Munculnya rasa gatal atau terbakar di area vagina
  • Nyeri atau nyeri saat berhubungan seksual
  • Munculnya benjolan atau luka pada sekitar mulut atau alat kelamin

Namun, dalam beberapa kasus, seseorang mungkin terkena penyakit menular seksual tanpa gejala yang tercantum di atas.

Jangan berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi

Ketika pasangan Anda terinfeksi penyakit menular seksual, seperti sifilis atau gonore, hindari berhubungan seks dengan mereka. Sebaiknya lakukan pengobatan terlebih dahulu pada dokter ahli kelamin sampai penyakitnya benar-benar sembuh.

Biasanya dokter ahli kelamin akan memberi tahu Anda kapan Anda bisa kembali berhubungan seks dengan pasangan, jika situasinya aman.

Dengan kata lain, tidak peduli seberapa besar Anda mencintai pasangan, Anda harus menunda aktivitas ini sampai benar-benar pulih.

Baca Juga : 7 Penyebab Gatal Pada Selangkangan Dan Cara Mengobati

Konsultasikan di Klinik Kulit Kelamin

Itulah beberapa fakta yang mengenai Pencegahan Yang Dilakukan Pada Penyakit Menular Seksual yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahanya penyakit menular seksual ini.

Jika kamu memiliki penyakit menular seksual yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Sentosa dan ikuti sosial media kami :

Instagram : @kliniksentosajakarta

Twitter : @klinik_sentosa

Tiktok : @klinik_sentosa

| |
Meuthia Lathifa menggemari dunia media sosial, telah berkecimpung dalam bidang penulisan dalam beberapa media daring di Indonesia. Saat ini sedang fokus mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer di Klinik Sentosa. Kepoin IG Meuthia di @yxmthifa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta