Penyakit Reproduksi Wanita: Pengertian Ektoprion

Penyakit Reproduksi Wanita: Pengertian Ektoprion

Masih banyak masyarakat Indonesia belum mengetahui penyakit reproduksi wanita, khususnya pengertian ektoprion.

Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi wanita. Termasuk tentang ektopion serviks dan kondisi lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.

Baca Juga : Rekomendasi Dokter Penyakit Kelamin Terdekat

Pengertian Ektoprion

Ektopion atau ektoprion atau juga dikenal sebagai eversi serviks. Adalah kondisi medis di mana jaringan lunak dari permukaan serviks (leher rahim) terbalik keluar dan menonjol ke dalam vagina.

Kondisi ini dapat terjadi pada wanita di segala usia, tetapi paling sering terjadi pada wanita yang masih dalam usia reproduksi.

Pada wanita dengan ektopion, jaringan lunak serviks yang biasanya tersembunyi di dalam rahim menjadi terbuka dan menonjol ke luar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal, trauma atau infeksi.

Gejala Ektopion

Gejala ektopion biasanya tidak menimbulkan keluhan. Namun pada beberapa kasus, wanita dengan ektopion bisa mengalami perdarahan vagina. Terutama setelah melakukan hubungan seksual atau pada saat menstruasi.

Meskipun tidak berbahaya, ektopion bisa meningkatkan risiko infeksi. Dan jika gejala tidak membaik atau semakin parah, segera temui dokter spesialis kelamin wanita untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Disamping itu dalam beberapa kasus, erosi serviks mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Dan dapat terdeteksi hanya melalui pemeriksaan ginekologi.

Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi wanita.
Masyarakat harus mengerti dan memahami penyakit reproduksi wanita, salah satunya ektoprion.

Faktor erosi Serviks

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya erosi serviks antara lain:

  • Pemakaian kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, karena dapat mempengaruhi tingkat hormon dan mempercepat pertumbuhan jaringan serviks.
  • Kehamilan, karena perubahan hormon selama kehamilan dapat mempercepat pertumbuhan jaringan serviks.
  • Infeksi menular seksual (IMS), seperti human papillomavirus (HPV), karena dapat menyebabkan peradangan dan merusak jaringan serviks.
  • Menopause, karena perubahan hormon selama masa ini dapat mempengaruhi kondisi jaringan serviks.
  • Penggunaan tampon atau produk kesehatan wanita lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi serviks.

Jika Anda mengalami gejala seperti pendarahan abnormal atau nyeri saat berhubungan seksual, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis ginekologi untuk memeriksakan kondisi serviks Anda.

Baca Juga : Pengobatan Erosi Serviks Di Klinik Terdekat

Klinik Utama Sentosa merupakan klinik penyakit kelamin yang sudah berdiri sejak 2012. Dengan memiliki tenaga ahli profesional dan peralatan medis dan modern. Klinik ini membantu pasien dalam penyembuhan penyakit kelamin wanita.

| |

Reservasi Online

Anda dapat melakukan Reservasi secara online, tim Klinik Sentosa akan menghubungi Anda dalam waktu maks 1x24 jam ke depan.
Chat Dokter
Klinik kulit dan kelamin terpercaya di Jakarta