Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami salah satu atau beberapa ciri erosi serviks.
Ya, kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gejala yang signifikan, sehingga banyak wanita yang tidak menyadarinya.
Padahal, deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Yuk, kenali 4 ciri erosi serviks yang perlu diwaspadai di bawah ini.
Apa Itu Erosi Serviks?
Sebelum membahas ciri-cirinya, mari kita pahami dulu apa itu erosi serviks. Erosi serviks adalah kondisi di mana lapisan permukaan serviks mengalami iritasi atau peradangan.
Sehingga, serviks akan terlihat lebih merah dan lembut di bandingkan dengan biasanya. Erosi serviks bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Perubahan hormonal
- Iritasi akibat penggunaan produk kebersihan yang keras
- Trauma atau cedera selama hubungan seksual
- Faktor genetik
Erosi serviks juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi menular seksual (IMS) dan masalah pada sistem reproduksi lainnya.
Ciri Erosi Serviks yang Perlu Diwaspadai
Meskipun erosi serviks seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, beberapa wanita mungkin akan mengalami gejala, seperti:
1. Keputihan Abnormal
Perubahan pada keputihan normal, seperti menjadi lebih encer, berwarna kuning kehijauan, dan berbau tidak sedap, bisa menjadi salah satu ciri erosi serviks.
Tektur keputihan juga bisa menjadi lebih lengket atau berbusa, serta volume keputihan akan meningkat.
2. Perdarahan di Luas Masa Haid
Penderita erosi serviks bisa mengalami munculnya bercak darah di antara siklus menstruasi. Umumnya, perdarahan bisa terasa ringan hingga sedang setelah berhubungan intim.
3. Nyeri Panggul
Kram atau nyeri pada perut dan panggul, mulai dari ringan hingga sedang juga bisa dialami oleh penderita, terutama selama berhubungan seksual.
4. Tidak ada Gejala
Pada kebanyakan kasus, erosi serviks tidaklah menunjukkan gejal yang jelas, atau bahkan tidak sama sekali.
Jika Anda mengalami salah satu ciri erosi serviks di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan tim medis yang berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes Pap Smear, untuk memastikan diagnosis.
Pencegahan dan Pengobatan Erosi Serviks
Meskipun tidak selalu dapat di cegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko erosi serviks, antara lain:
1. Menjaga kebersihan organ intim dengan air bersih dan sabun lembut
2. Gunakan kondom secara konsisten untuk mengurangi risiko IMS, yang dapat sebabkan erosi serviks
3. Melakukan pemeriksaan Pap Smear secara rutin untuk cegah komplikasi
Pengobatan erosi serviks, akan tergantung pada penyebabnya. Pada beberapa kasus, erosi serviks dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Namun, jika disebabkan oleh infeksi menular seksual, dokter akan memberikan antibiotik atau obat-obatan lain yang sesuai dengan infeksi penyebabnya.
Baca Juga: Infeksi Kelamin Wanita Bisa Terjadi Karena Douching, Jangan Abaikan!
Jalani Pemeriksaan di Klinik Utama Sentosa untuk Temukan Ciri Erosi Serviks
Meski terkadang tidak disertai dengan ciri yang jelas, tetapi erosi serviks dapat di deteksi dengan pemeriksaan Pap Smear yang akurat di Klinik Utama Sentosa.
Dokter akan melakukan pemeriksaan, dengan fasilitas medis yang memadai, modern, dan berstandar tinggi.
Sehingga, hasil pemeriksaan akan tepat, dan saran pengobatan yang di rencanakan akan akurat sesuai dengan tingkat keparahannya.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dan bertanya seputar masalah reproduksi dan kelamin dengan tim medis kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online.⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Anda dapat dengan mudah membuat janji temu dan berkonsultasi dengan tim medis kami, secara gratis melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam.⇒ [WhatsApp Dokter]
Ingat! Kesehatan Anda adalah prioritas utama yang pelru di jaga dengan baik. Jadi, dapatkanlah saran kesehatan yang tepat dengan tim medis kami segera.
