7 Cara Menghilangkan Anyang-anyangan: Mudah dan Cepat
Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Anyang-anyangan atau disuria adalah rasa pegal atau nyeri saat atau setelah buang air kecil. Ketahui cara mengatasi anyang anyangan dengan obat alami di rumah.
Meski menimbulkan rasa sakit yang mengganggu saat buang air kecil, umumnya penyembuhan anyang-anyangan bisa hanya dengan perawatan di rumah, tidak semua penyembuhan di rumah berhasil mengatasi anyang-anyangan.
Jika terus berlanjut, Anda mungkin memerlukan obat alami anyang anyangan maupun berkonsultasi terlebih dahulu ke klinik kelamin dengan dokter spesialisnya.
Baca Juga : Waspada Gejala Anyang-Anyangan Setelah Berhubungan Intim, Ini Solusinya!
Daftar Isi
ToggleApa itu Anyang-anyangan?
Anyang-anyangan, juga dikenal sebagai disuria, adalah kondisi peradangan pada kandung kemih yang menyebabkan sensasi terbakar, perih, atau nyeri saat buang air kecil. Anyang-anyangan lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Anyang-anyangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran kemih, terutama bakteri Escherichia coli (E. coli) yang biasanya hidup di usus. Bakteri tersebut bisa masuk ke dalam kandung kemih melalui uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan luar tubuh.
Apa Penyebab Anyang-anyangan
Anyang-anyangan, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran kemih. Infeksi ini sering disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), yang umumnya ditemukan di usus dan bisa masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra. Namun, ada juga beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya anyang-anyangan, antara lain:
1. Aktivitas Seksual: Hubungan seksual dapat menyebabkan perpindahan bakteri dari daerah genital ke saluran kemih, meningkatkan risiko infeksi bakteri.
2. Anatomi yang Pendek atau Sempit: Pada beberapa individu, uretra (saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan luar tubuh) mungkin lebih pendek atau sempit, sehingga mempermudah masuknya bakteri ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi.
3. Menopause: Pada wanita yang telah memasuki masa menopause, penurunan kadar estrogen dapat mengakibatkan perubahan pada jaringan vagina dan uretra, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi bakteri.
4. Gangguan Saluran Kemih: Kelainan atau gangguan pada saluran kemih, seperti batu saluran kemih atau penyempitan uretra, dapat memperlambat aliran urine dan menyebabkan stasis urine yang memungkinkan bakteri berkembang biak.
5. Kehigienisan yang Buruk: Kurang menjaga kebersihan yang baik pada area genital, seperti membersihkan dari depan ke belakang setelah buang air besar, dapat memindahkan bakteri dari anus ke uretra dan meningkatkan risiko infeksi.
6. Faktor Genetik: Beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap infeksi saluran kemih yang berulang.
7. Faktor Imunologis: Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi bakteri.
Penyebab anyang-anyangan dapat bervariasi tergantung pada individu dan faktor-faktor risiko yang ada. Jika mengalami gejala anyang-anyangan yang berulang atau parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
7 Cara Menghilangkan Anyang-anyangan
Anyang-anyangan, atau sering juga disebut dengan disuria, adalah kondisi peradangan pada kandung kemih yang menyebabkan sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil. Untuk mengatasi anyang-anyangan, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Minum Banyak Air: Minumlah banyak air putih untuk membantu melarutkan bakteri dalam kandung kemih dan mempercepat proses penyembuhan. Minum air yang cukup juga dapat membantu memperbanyak buang air kecil dan membersihkan kandung kemih.
2. Hindari Minuman yang Merangsang: Hindari minuman yang dapat memperburuk gejala anyang-anyangan, seperti kafein, alkohol, minuman berkarbonasi, dan minuman berpemanis buatan.
3. Kompres Hangat: Tempatkan kompres hangat di daerah perut atau panggul untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan pada kandung kemih.
4. Konsumsi Makanan Sehat: Makan makanan sehat yang kaya nutrisi, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan pedas, berlemak, dan berpengawet.
5. Hindari Menahanan Buang Air Kecil: Jangan menahan buang air kecil terlalu lama. Segera pergi ke toilet saat merasakan dorongan untuk buang air kecil. Dengan mengosongkan kandung kemih secara teratur, Anda dapat membantu menghindari pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
6. Hindari Irritasi: Hindari penggunaan produk perawatan tubuh yang mengandung pewangi atau bahan kimia yang dapat mengiritasi area genital. Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun yang lembut dan hindari pakaian ketat yang dapat menyebabkan iritasi.
7. Konsultasikan dengan Dokter: Jika gejala anyang-anyangan tidak membaik dalam beberapa hari atau jika gejala semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika infeksi bakteri menjadi penyebab anyang-anyangan.
Langkah-langkah di atas hanyalah saran umum. Jika Anda mengalami anyang-anyangan yang berulang atau kronis, lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter akan memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi dan riwayat medis Anda.
Gejala Anyang-anyangan
Gejala anyang-anyangan atau disuria dapat bervariasi antara individu, tetapi gejala umum yang sering terjadi termasuk:
-
Nyeri atau Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil: Salah satu gejala yang paling umum dari anyang-anyangan adalah sensasi terbakar, perih, atau nyeri yang dirasakan saat buang air kecil. Sensasi ini dapat terlokalisasi di uretra atau kandung kemih.
-
Frekuensi Buang Air Kecil yang Meningkat: Pada anyang-anyangan, seseorang mungkin merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya. Dorongan untuk buang air kecil mungkin menjadi lebih kuat dan mendesak.
-
Urgensi Buang Air Kecil: Selain frekuensi yang meningkat, seseorang dengan anyang-anyangan mungkin merasakan urgensi yang mendesak untuk buang air kecil, bahkan jika hanya sedikit urine yang keluar.
-
Nyeri di Perut Bawah atau Panggul: Beberapa wanita dengan anyang-anyangan dapat merasakan nyeri atau tekanan di daerah perut bawah atau panggul.
-
Kelelahan atau Malaise: Beberapa individu dengan anyang-anyangan juga dapat merasa lelah atau memiliki perasaan tidak enak badan secara umum.
-
Urine Berubah Warna atau Bau: Kadang-kadang urine dapat berubah warna menjadi keruh atau berbau tidak sedap ketika terjadi infeksi pada saluran kemih.
Gejala anyang-anyangan juga dapat mirip dengan gejala penyakit lain seperti infeksi saluran kemih atas atau batu saluran kemih. Jika gejala anyang-anyangan berlangsung lama, parah, atau disertai dengan demam, menggigil, atau nyeri pinggang, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang akurat.
Baca Juga : 5 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) Yang Berbahaya
Mengatasi Anyang-anyangan Secara Medis
Jika pengobatan rumahan tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis kelamin untuk mengetahui penyebab anyang-anyangan tersebut.
Dari sini dokter spesialis kelamin bisa memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi yang memicunya. Secara umum, berikut ini adalah berbagai perawatan yang bisa di berikan.
1. Mengonsumsi antibiotik: Jika anyang-anyangan di sebabkan oleh uretritis, infeksi saluran kemih, atau vaginitis, pilihan pengobatan terbaik adalah dengan mengonsumsi antibiotik.
Namun, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kelamin. Obat antibiotik harus ditebus dan meminumnya sesuai resep dokter.
2. Antibiotik dengan dosis rendah atau dosis tunggal: Anyang-anyangan akibat infeksi saluran kemih yang muncul sesekali bisa teratasi dengan minum antibiotik selama seminggu.
Sementara itu, durasi pengobatan infeksi saluran kemih yang muncul berulang kali biasanya lebih lama. Anda mungkin harus minum antibiotik dosis rendah selama enam bulan atau lebih.
Jika anyang-anyangan ada hubungannya dengan infeksi menular seksual, Anda juga perlu minum satu dosis antibiotik setelah setiap hubungan seksual.
3. Terapi estrogen untuk wanita pascamenopause: Penurunan estrogen selama menopause menyebabkan dinding kandung kemih menipis dan vagina mengering. Kondisi ini membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih dan anyang-anyangan.
Salah satu cara mengatasi anyang-anyangan adalah dengan mengikuti terapi estrogen. Hormon estrogen dapat diberikan melalui cincin vagina, tablet yang dimasukkan ke dalam vagina, atau krim yang dioleskan pada dinding vagina.
4. Obat antijamur: Obat antijamur dapat mengobati anyang-anyang akibat pertumbuhan jamur yang tidak terkendali pada vagina atau saluran kemih. Seperti antibiotik, obat ini harus digunakan sesuai resep dokter spesialis kelamin.
Dokter spesialis kelamin dapat meresepkan obat antijamur dalam bentuk oral, supositoria, atau krim yang dioleskan langsung ke vagina. Biasanya obat antijamur berupa krim bisa didapatkan tanpa harus menggunakan resep dokter spesialis kelamin.
5. Obat untuk pembesaran prostat: Anyang-anyangan pada pria bisa berawal dari pembengkakan prostat. Prostat yang membesar menekan kandung kemih dan saluran kemih seiring waktu.
Kondisi ini membuat Anda tidak bisa mengosongkan kandung kemih sebagaimana mestinya. Urine yang terperangkap di kandung kemih lambat laun memicu infeksi dengan gejala berupa pembengkakan.
Perlu Anda ingat semua pengobatan medis harus di bawah anjuran dokter spesialis kelamin agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Klinik Utama Sentosa Spesialis Penyakit Kelamin
Itulah beberapa fakta mengenai Mengatasi Anyang Anyangan yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa mewaspadai bahwa bahanya penyakit menular seksual ini.
Klinik Utama Sentosa merupakan klinik spesialis penyakit kelamin dan penyakit menular seksual yang berada di Jakarta, memiliki dokter spesialis dan tenaga ahli profesinal serta di dukung oleh fasilitas medis yang lengkap, canggih dan modern. ⇒ [WhatsApp]
Bila Anda mempunyai masalah seputar kelamin atau penyakit menular seksual lainnya, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional kami secara online gratis 24jam untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. ⇒ [Tanya Dokter Kelamin]
Artikel Terbaru
- Tahapan Perawatan Sifilis Secara Medis, Individu Berisiko Wajib Tahu! November 22, 2024
- Wanita Wajib Tahu! Begini Bahaya Erosi Serviks Jika Tidak Ditangani dengan Tepat November 21, 2024
- Tak Hanya Kencing Nanah, Ini 5 Gejala Awal Gonore yang Perlu Diwaspadai! November 20, 2024
- Bingung Bagaimana Cara Mengatasi Lemah Syahwat? Yuk, Ikuti 5 Cara Ini! November 18, 2024
- Kok Bisa, Sakit Saat Berhubungan Intim? Simak Penjelasan Dokter Yuk! November 17, 2024
Alamat Klinik Sentosa
Jl. Raya Boulevard Timur Blok ND1 No 53 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
Email: info@sentosaklinik.com
Phone: 0812-1230-6885
Whatsapp: 0812-1230-6885
Office Hours:
Senin s/d Minggu
Pukul: 10.00-20.00 WIB